Sahabat

1056 Words
Badan terasa lebih enak , setelah bangun dari tidur siang. Tadi habis makan soto dari mas Fendi minum obat aku langsung bisa tidur pulas. Sekarang badan lebih enakan. Hari ini aku juga ijin ngajar di bimbel, untung ada yang bisa gantikan. Saatnya mandi , sholat lanjut cek cek jadwal dan tugas kuliah. Rani , entah kemana sampai sore ini belum pulang. Tadi hanya tanya aku sudah makan apa belum, aku jawab sudah terus gak ada balasanya lagi. Kebiasaan dia suka main , jalan jalan sama Agus pacarnya.Pulang nanti malam . Pagi ini, badanku benar benar lebih sehat, aku bersiap ke kampus dengan Rani ada kuliah jam 08.00.Kami hanya sarapan seadanya yang ada di kos saja, menghemat waktu. Dari pada harus keluar cari makan. Sampai kampus kita langsung menuju kelas, karena memang sudah jamnya. Hai sayang, celetuk Winda yang tiba tiba datang gabung dengan kami. Dia sambil merangkul pundaku, An sudah sembu? Katanya sakit, sorry ya gak bisa ke kos kemarin. Sudah sehat, gak apa apa. Enak aku malah bisa tidur gak keganngu kalian. Winda dan Rani melotot lihatin aku, emang kita pengganggu ya... Iya...he...he...aku sudah lari masuk kelas, sebelum di kejar Rani dan Winda. Kangen ya sama aku, aku ketawa sampai dalam kelas saat Rani dan Winda sudah duduk di kursi. Ini namanya sahabt yang perhatian , jawab Winda. Iya..iya maaf ya hanya bercanda. Aku kangen kalian aku peluk Rani dan Winda, terus muncul Ika yang tiba tiba ikut meluk juga kangen...manjanya Ika. An , nanti ngajar ? Iya, ada apa? E...pengen jalan jalan bareng sih. Kamu sudah sehat ? Sudah, lain kali saja jalan jalan nya atau besok sabtu. Sabtu nanti ada yang kencan sama mamas ganteng, goda Rani. Aku melotot ke Rani. Ika dan Winda serempak ayo siapa, cie cie boleh kenalin dong. Rahasia dong , jawab Rani. Apaan sih kamu Ran. Obrolan kami berhenti karena dosen sudah masuk kelas. 50 menit sudah kita mengikuti mata kuliah. Huh,..laper celetuk Ika. Kamu belum sarapan Ka? Belum, tadi gak sempat bangunnya telat. Yuk kita ke kantin, Ayok, kamu juga belum sarapan? Sudah , tapi hanya dua lembar roti masih laper. Yuk lets go , dari pada ada yang telat makan sakit nanti. Kalo telat ungkapkan cinta deg deg an goda Rani. Di kantin kami makan sambil ngobrol. Win, ada cowok ganteng tu...jari telunjuk Ika mengarah ke seseorang yang perawakannya tinggi , ganteng, kulit bersih berdiri di dekat pintu masuk kantin sambil bawa nampan berisi makanan.Cowok itu celingukan mau cari tempat duduk. Oh... mas Bima kakak sepupu aku jago main basket dia , idola cewek waktu SMU. Pantes gak ada reaksi ternyata sudah kenal, biasanya kalo ada cowok ganteng heboh, komentar Rani. Hah, serius kamu itu kakak kamu? Ika antusias Kog gak pernah cerita kalo ada saudara yang juga kuliah di sini Win ? He...he..aku juga jarang ketemu. Kamu naksirya, goda Winda. Tapi kog beda ya sama kamu, cowok kulitnya bersih la kamu? Beda pabrikanya tahu, Winda merajuk. Elah sayangku bercanda kali, kalo mau dikenalin juga boleh atau mau di jodohin juga mau gue. Ha ha ha serius kamu Ka, aku dan Rani tertawa bareng. Ika menganggukkan kepalanya sambil malu malu. Dia kesini tu, tunjuk Ika. Mas Beni Winda memanggilnya ,mau cari tempat duduk ya? Iya Win, kog gak ada kosong ya tumben rame banget kantin. Duduk sini saja mas , nie masih ada 1 kursi kosong. Winda nunjuk kursi di sebelah Ika, yang pas di depan Ana. Ganggu gak Gak kog mas, masih ada kursi kosong kog. Ok, terima kasih ya. kenalin mas teman teman aku ini Ika, Rani dan Ini Ana. Salam kenal ya, aku Bima Iya mas, jawab Ika senyum senyum. Sambil makan , Ika melirik mas Beni terus, yang di lirik malah kelihatin Ana. Masih ada kelas lagi Win ? Ada mas, jam 10.20 sampai jam 12.00 Selesai kuliah kami beriringan berjalan menuju taman kampus. Ran kamu mau nunggu mas Agus? Gak , orangnya pergi sama teman temannya. Tumben, kamu gak ikut? Rani menggelengkan kepalanya, dia pergi kerjakan tugas kalo ikut jadi obat nyamuk mukanya cemberut. Halah sayangku, kasihan ...aku mencubit pipi Rani gemes deh. Jalan jalan kemana gitu yuk, ajak Rani. Hemm, pengen ke mall jawab Ika. Pergilah bersenang senang sana, aku mau pulang ke kos. Ana gak asyik, Aku nanti ngajar cari uang Ibu Ibu yang cantik ha...ha...ha....kami bercanda bersama ketawa bareng. Duduk sini dulu saja, Winda sudah mendaratkan tubuhnya di bangku panjang di taman. Garing santai gak ada minum dan jajan keluh Ika. Sono kamu beli, suruh Rani. Ok tunggu ya, Ika pergi ke kantin beli cemilan. Mas Bima, tiba tiba Winda teriak manggil seseorang. Yang di panggil noleh melempar senyum dan melambaikan tangan. Orangnya lagi ngobrol sama teman temanya. Rumah mas Bima dekat rumahmu Win ? Iya hanya beda gang saja. Ika datang bawa 1 kantung plastik cemilan barengan mas Bima menghampiri kami, hallo santai aja di sini gak ada acara? Gak ada mas, kuliah sudah selesai mau pulang malas masih panas jawab Winda. Sudah mulai buat skripsi mas? Semester depan mulai pengajuan judul. Ana asli mana, mas Bima tiba tiba tanya? Saya dari Salatiga mas. Kos di sini? hemmm, di gang dua. Ika yang memperhatikan mas Bima dari tadi tapi gak dilirik sama sekali sama.Dia jadi salah tingkah cari perhatian. Sepertinya maa Bima suka sama Ana. Yuk jadi ke mall? Ika ngajak pergi, bosen kayaknya dia karena yang di perhatikan cuek. Mau jalan jalan kalian? He...he..cuci mata mas, jawab Winda sambil bergelanyut manja di lengan mas Bima. Hati hati kalo kenal sama cowok, biar gak di sakitin fakus kuliah saja dulu sambil mengacak rambut Winda. Iya mas ku sayang, tapi rambutku jangan di berantakin dong. He...he...he.. aduh senyumnya manis banget, batin Ika. Ikut yuk mas, sudah mau pulang kan? Iya mau pulang, masih ada tugas kuliah yang belum selesai lain kali saja An kamu mau ikut? Gak , aku balik kos saja. Kenapa gak ikut, mas Bima tanya sambil mengerutkan kening dia heran karna teman teman nya jalan jalan ke mall dan itu favorit anak cewek bila ke mall. Aku nanti jam 15.00 ngajar di Bimbel. Kami ngajar di sana?Sudah lama ngajar di sana ? Ana menggelengkan kepala, baru mau 2 bulan. Aku di anterin ke kos dulu ya Ran, hemm jawab Rani. Bareng aku saja, kan aku lewati. Yuks, ajak mas Bima. Yuk kita berangkat, Winda beranjak dari tempat duduknya di ikuti yang lain. Mereka menuju parkiran.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD