BAB 12

1078 Words

"Akhhh ... sakit," ringis Amara. Suaranya tercekat oleh rasa sakit yang menyerang. Wanita itu segera membalikan badan untuk melihat siapa yang tiba-tiba mencengkram tangannya sangat kuat, lalu dia terdiam. Kala melihat tatapan Kean bagai sambaran petir yang dahsyat, penuh amarah dan kebencian. Mata lelaki tersebut menyala-nyala seakan ingin membakar Amara dengan pandangannya. "Kamu pasti bahagia bukan!" sentak pria tersebut. Amara mengerutkan kening, bingung dan terkejut oleh ledakan emosi pria tersebut. Sebelum ia sempat merespon, suara panggilan lembut Oma Ica pada sang cucu memecahkan ketegangan itu. Kean lekas berbalik tetapi tatapannya masih tertuju pada Amara, seperti elang yang mengawasi mangsa. Dia sama sekali tidak melepaskan pandangan dari wanita yang beberapa hari lalu me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD