Kepala Amara langsung menunduk kala mendengar ucapan sinis sang suami. Riak perempuan tersebut menampilkan kesedihan mendapati perkataan begitu dari bibir suaminya. "Aku istrimu, Tuan," kata Amara lemah. Lelaki itu tersenyum sinis mendengar perkataan wanita yang berada di hadapannya. Tatapan menusuk langsung ia lemparkan pada sang istri, tangan Kean terulur memegang dagu perempuan yang ia nikahi hasil pilihan Oma Ica. "Cuma istri diatas kertas! udahlah, kamu gak perlu urusin urusanku, pergi sana jangan ganggu," ketus lelaki tersebut. Setelah berkata demikian, Kean melangkahkan kaki menuju bilik mandi dan meraih handuk. Meninggalkan Amara yang mematung, wanita itu menghela napas lalu lekas menyiapkan pakaian untuk sang suami. Selesai melakukan hal tersebut, dia pergi ke dapur buat meny

