"Bisa nggak sehari aja kamu itu nggak hubungin aku?"
Randa bersungut-sungut kesal saat dirinya menghampiri Erwin di salah satu Bar langganann yang sering pria itu kunjungi. Satu jam yang lalu, sepupunya itu memang menelpon, mengajak untuk segera bertemu. Dan entah, masalah apa lagi yang kali ini akan dibahas.
Padahal, ini hari libur. Randa ingin sekali beristirahat di rumah. Tapi, harapan dan rencana itu gagal total karena Erwin merengek minta ditemani dengan alasan sedang suntuk dan butuh teman untuk bicara.
"Ayolah, Ran. Aku yang traktir malam ini. Lagian, aku nggak punya teman untuk diajak keluar."
"Kenapa nggak ajak Kendra aja, sih?" sahut Randa dari balik telponnya. Ia yang baru saja selesai mandi langsung mendesah malas karena belum apa-apa sudah diajak untuk pergi keluar.
"Agak
