“Maaf apa benar ini kediaman rumah Ibu Ayumie Takara Nagasasti?” “Ya, saya sendiri ada apa ya, Pak?” Kedatangan para bapak-bapak ke rumahnya membuat jantung Ayumie berdegup kencang seiring menatap bingung. Padahal tadi, Ayumie baru saja menikmati udara segar di atas tempat tidurnya setelah pulang dari kondangan. Sekarang, kedatangan mereka membuat Ayumie sedikit takut wajah mereka terlihat sangar. “Saya dari pihak bank, Bu. Saya datang kesini karena ingin meminta kejelasan lebih lanjut perihal angsuran pembayaran pinjaman ibu yang sudah menunggak enam bulan ini.” “Haah?” Bola mata Ayumie langsung membulat lebar. “Pinjaman apa, Pak?” Satu orang bapak-bapak itu mendekat lalu memberikan beberapa berkas pinjaman dan juga cicilan yang harus dibayarkan. Ayumie sontak kaget dengan nominal y

