"Masuk!" Kale mendorong keras tubuh Mina masuk kamarnya, Mina langsung berusaha berdiri tegak setelah tadi sempat terhuyung. Tangannya menarik dasi Kale
"Egghh... Aku mau keluar!" Mina tidak paham, mengapa Kale berubah jadi otoriter seperti di awal bertemu. Kale memegang bahu Mina kembali menjorokkan Mina ke atas tempat tidur
Setelahnya ia naik dengan menumpuhkan tubuhnya di kedua tangannya, mengukung Mina yang di bawahnya
Nafas Mina tersengal, dadanya naik-turun entah karena dorongan keras Kale atau rasa marahnya kepada sang suami. Matanya menatap Kale penuh dendam. Tadinya ia ingin mengerti Kale, tapi lelaki egois itu sama sekali tidak memberikan pilihan itu padanya, dalam hubungan, sebaiknya tak ada pihak yang merasa terkorbankan, karna perasaan itu justru bisa melelahkan pihak terse
