Adjam: Migrain ke tempat gue tapi sehat ke tempat lain? Naraya hanya bisa menyalurkan keterkejutan dengan mencengkeram ponsel. Berbasa-basi sedikit dengan Beny, dia lantas meninggalkan kakak kelasnya itu, kembali ke dekat Renard. Entah apa yang diberikan Beny, yang jelas mampu membuat kepalanya berangsur berat dan isi perut terasa teraduk. "Bicara apa saja sama dia?" Renard menoleh, memperhatikan muka Naraya yang sedikit memerah. "Muka kamu merah." "Ya, basa-basi busuk," ujar Naraya mengedik sedikit. "Merah gimana?" tanyanya sambil mengantongi ponsel. Masalah Adjam akan dia pikirkan nanti. Sekarang kepalanya benar-benar mulai sakit. "Merah muka kamu, seperti orang mabuk. Tadi apa yang kamu minum sama Beny?" "Nggak tahu. Kayaknya sih sejenis wiski." Matanya mengerjap, tidak pernah mer

