Keesokan harinya ....
Dyenn sudah selesai mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor karena hari ini merupakan hari pertama bekerja kembali setelah sembuh dari sakit. Lelaki itu tidak pernah menyangka kalau akhirnya tubuhnya tidak kuat untuk ter forsir kerja terus menerus. Saat keluar dari kamar, Bibi sudah menyiapkan aneka masakan untuk sarapan.
“Tuan Dyenn, silakan sarapan dahulu,” ucap Bibi yang masih mengenakan celemek berwarna putih berenda.
“Iya, Bibi. Terima kasih.”
Dyenn duduk di kursi meja makan dan menyantap hidangan yang tersedia di atas meja. Dia harus teratur makan karena masih mengonsumsi obat demi kesembuhan maksimal. Setelah selesai makan, lelaki itu segera meminum obat dan berpamitan pergi pada Bibi untuk segera menuju ke kantor dengan menyetir mobil sendiri.
