Hari ini adalah hari terbahagia bagi Aurel. Bahkan di pagi hari pun sebuah senyum manis sudah terbit di wajahnya. Mimpi buruk yang selama ini menghantuinya hanyalah mimpi, nyatanya Rayyan benar-benar mencintainya dan menerimanya.
Kini secara perlahan, kelopak matanya mulai terbuka. Namun, dia justru harus menemukan dirinya yang sendirian. Ranjangnya kosong. Tak ada Rayyan di sisinya. Namun saat Aurel menoleh ke arah nakas dia justru menemukan surat manis dan sarapan dari suaminya.
"Manis banget sih sikap kamu, Ray." Aurel kembali tersenyum sambil menikmati sarapan pagi yang disiapkan Rayyan. Bahkan dia juga melihat pakaian kantor, tas juga sepatu miliknya di atas nakas. Siapa lagi yang menyiapkan semuanya kalau bukan suami tercintanya itu. Aurel benar-benar bersyukur memiliki Rayyan.
Us
