JILATAN 1

731 Words
Kadang ia lupa kalau setiap lima tahun sekali ia harus ganti kulit. Harusnya ia minta ijin ke suaminya untuk bepergian, atau yang lebih mudahnya walau sedikit merepotkan, minta cerai. Sebab setiap proses pergantian kulit yang cukup menyakitkan itu dirinya akan kembali lima tahun lebih muda. Tentunya hal itu akan bikin pusing si suami. Setiap lima tahun sekali, dirinya akan kembali ke wujud paling prima. Periode emas bagi seorang wanita cantik dengan tubuh ideal dambaan. Wujudnya selalu akan membawa keirian hati setiap wanita yang dijumpanya di jalan. Hal ini tentu jadi sisi yang amat menguntungkan buatnya. Segala keinginannya akan mudah terpenuhi, terutama karena banyak pria yang akan mengantri untuk mengajaknya jalan, atau melamar. Setiap lima tahun sekali itu, ia kembali menjadi perawan. Menguntungkan. Juga merepotkan sesungguhnya. Ia harus menyiapkan identitas baru. Terutama karena kecerobohan-kecerobohan yang sering terjadi setiap lima tahun sekali. Proses ganti kulitnya itu datang tanpa memberitahu dulu. Beberapa suami sebelumnya terjerat heran dan sampai gila. Keheranan melihat istrinya yang menggeliat tengah malam di ruang tamu. Telanjang, meraung-raung seperti sedang dikuliti. Suami-suami itu mengira istrinya yang baru menginjak usia 30, sedang kesurupan. Tapi kemudian dikejutkan setelah lima menit berselang, istrinya kembali muda seperti usia 25, keluar dari bekas kulit tuanya, seperti orang melepas pakaian ketat. Tentu suami-suami yang tanpa diberi peringatan itu jatuh pingsan. Walau ada satu yang pernah dengan gembira menerima kenyataan menakjubkan dan menyenangkan itu, mengajak istrinya yang kembali perawan bercinta semalam suntuk. Namun, suami lain yang waras, pastinya mengira istrinya adalah makhluk asing. Mana ada manusia ganti kulit? Seperti kadal saja! Banyak dari suami-suami malang itu berakhir riwayatnya malam itu juga. Inilah yang membuat risau. Sebab kulit tua yang mengelupas sendiri itu dengan cepat mengundang kadal-kadal datang. Kadal-kadal yang tak pernah ditemuinya di buku pelajaran atau ensiklopedia mana pun. Kadal dengan tanduk dan lidah merah dan baris gigi bak hiu. Kadal-kadal yang muncul entah dari mana. Kadal-kadal lapar dan buas memakan kulit tua. Sial bagi suami yang memergoki, seringkali si istri tak mampu menghalau puluhan kadal berukuran sekepalan tangan, kadal-kadal menyerbu dan melahap habis suami dalam waktu lima belas menit. Kalau sudah begitu, ia yang berganti kulit, sebut namanya Lathi, segera cabut, pergi ke mana pun hati membawa. Hanya sesekali Lathi mampu mengetahui tanda-tanda pergantian kulitnya. Itu pun sesudah ia menikah sebanyak lima kali dalam kurun waktu dua puluh lima tahun. Ia belajar sedikit-sedikit dari pengalaman tak menyenangkan itu. Di pernikahan keenam yang berlangsung cukup lama, yaitu sepuluh tahun, Lathi mampu meyakinkan suaminya untuk membiarkannya pergi di tahun kelima. Liburan ke luar negeri sendiri. Pergantian kulitnya itu kadang terjadi di bulan ketiga, ketujuh, kedelapan, kesepuluh, dan keduabelas. Harinya, tiada menentu. Suami keenamnya ini girang bukan main dan makin mencinta Lathi sebab mendapati istrinya yang awet muda. Suami keenamnya ini tidak memasalahkan keganjilan yang ada. Ia cinta Lathi. Tak peduli ada masalah apa dengan fisiologis Lathi. Namun Lathi-lah yang mempunyai masalah, di tahun kesepuluh, Lathi minta cerai. Ia tak mau suaminya itu jadi makanan para kadal. Kalau-kalau Lathi lupa harus pergi untuk ganti kulit. Karena itulah yang terjadi di pernikahannya yang ketujuh, jarak tiga tahun dari perceraian terakhir. Lathi lupa tahun kelimanya dihitung dari perceraian terakhir. Ia pikir ia masih punya waktu dua tahun lagi untuk ganti kulit. Saat malam berlangsungnya percintaan, kemaluan Lathi seperti menggigit keras kemaluan suaminya. Lathi mengejang seperti kesurupan. Suaminya histeris menjadi-jadi melihat Lathi yang merobek kulit seluruh tubuhnya, tertindih berat tanpa bisa menyingkirkan Lathi. k*********a masih terjepit. Terjepit saat masih keras-kerasnya. Ngilu bukan main. Saat Lathi seutuhnya telah terbebas dari kulit tua, menyingkir dari atas tubuh suaminya, dan menjadi sosok lima tahun lebih muda, suaminya sudah pingsan dengan p***s terkulai lemas. Sialnya, kadal-kadal mistis itu muncul dan memakan kemaluan suaminya. Lathi kabur malam itu juga, meninggalkan suaminya yang menjerit merobek malam akibat kesakitan. Lathi kabur tanpa jejak. Suami tanpa p***s itu dibiarkan hidup oleh kadal-kadal. Suami tanpa p***s itu mengutus orang-orang bayaran untuk mencari Lathi. Perempuan kadal itu harus diberi balasan. Harus dibunuh. Lathi hidup jadi buron. Pengalaman-pengalaman tak mengenakkan itulah, salah satu alasan yang dijadikan Lathi untuk mendukung keputusannya untuk mati saja. Orang-orang biasa mungkin akan mendambakan hidup panjang. Tapi lain bagi yang sungguh-sungguh mampu hidup panjang, seperti Lathi misalnya. Ia sudah hidup lewat dari seratus tahun lamanya. Ia lelah. "Aku ingin mati saja. Tolong bantu aku," kata Lathi putus asa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD