JILATAN 15

360 Words
Pada hari pertama Lathi kembali ke sekolah setelah mosi purik diperlakukan tak adil, kelas dibanjiri cicak. Cicak-cicak muncul dari setiap sudut kelas. Membuat kocar-kacir murid dan guru. Dari semua murid yang keluar, hanya Lathi yang tinggal di kelas. Ia bagaikan sedang mandi cicak. Ia menyuruh gerombolan cicak mengunci pintu dan jendela. Semua orang sibuk membebaskan diri dari serangan cicak, sehingga tak ada yang sadar kalau Lathi masih di kelas. Peristiwa tak mengenakkan itu baru berakhir pada tengah hari. Cicak-cicak menghilang, begitu pula Lathi. Tak ada yang tahu, sebab semua murid dan guru sudah keburu pulang. Adalah Waluyo yang tetap tinggal untuk mencari keberadaan Lathi. Ia pun heran, mengapa ada ribuan cicak melanda sekolah. Waluyo mencari Lathi dengan melepaskan si Iguana. Hewan eksotis itu sudah terikat kuat dengan Lathi. Maka keberadaan Lathi akan mudah ditemukan olehnya. Waluyo mengikuti dengan berlari. Iguana menyusuri lorong sekolahan. Waluyo mengikuti sampai ke gudang. Pintu gudang tidak dikunci, gemboknya rusak. Isi gudang itu hanyalah meja kursi rusak yang tak bisa lagi diselamatkan. Juga beberapa helai sempak robek. Entah siapa yang meninggalkannya di sana. Juga tercium oleh Waluyo, bau pesing kencing anak-anak. Iguana memanjati puing-puing kursi dan meja yang saling bertumpuk. Kepala Iguana menjulur seperti hendak menunjukkan tempat. Waluyo melihat di pojokan langit-langit gudang, plafonnya berlubang. Dari situ, kagetlah Waluyo oleh munculnya kepala Lathi. "Cilukba!" Waluyo si mantan preman, kaget sampai terjengkang. Sebab Lathi menjulurkan kepalanya ke bawah, sehingga membuat rambut panjangnya ikut terjulur. Disangka Waluyo, ia habis melihat kuntilanak penunggu gudang. "Lathi, ayo cepat turun." "Sebentar, lagi asik main," jawab Lathi polos. Waluyo merasa tak enak hati. Bulu kuduknya berdiri seketika. "Main sama siapa?" ini pertanyaan yang tak nyaman untuk diucapkannya. "Sama teman-teman cicak." "Oh." untunglah bukan hal yang lain. Tapi tetap saja itu aneh. "Semua sudah pada pulang, yuk kita pulang, Mama Sekaryani pasti bingung mencari." "Baiklah." Setelah keheranan melihat cicak membanjiri sekolah, keterkejutan karena Lathi menjulurkan kepala dari lubang langit-langit seperti kuntilanak main cilukba, sekarang Waluyo harus menghapus segala hal mistis yang pernah dialami atau pun didengarnya dari masyarakat, semua itu kalah dengan apa yang ia lihat saat ini. Lathi merayap di dinding!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD