Ada Cerita 2

1035 Words
Cintaku jatuh di hatimu Berharga untuk ku Berharap kelak kau akan jadi jodohku Penantianku bersamamu Jadi bahagiaku Sempurna kan ku Karena kau adalah mimpiku Ternyata semua berakhir Sejak ada dia hadir Ku yang dulu sangat penting Kau berubah dan tinggalkan aku Ku yang selalu menjagamu Namun dia yang miliki mu Semua tak jadi kenyataan Biar ku tahan sedih ini Ku yang selalu mencinta mu Namun dengan nya kau berlabuh Ku mengalah dari egoku Asal ku melihatmu bahagia Mungkin lagu dari Rizky Billar ini cocok untuk mewakili perasaan Agha saat ini. Sebentar lagi Kanaya, sahabatnya akan menikah dengan seorang lelaki yang tak lain ialah teman Agha juga. Lelaki yang baik, taat agama dan yang pasti penyayang. Lalu bagaimana perasaan Agha? bukankah Agha mencintai Kanaya dalam diam? Ya Agha memang mencintai Kanaya namun bukankah cinta itu tak harus memiliki. Sempat terbesit dalam benak Agha untuk memiliki Kanaya namun hingga detik ini Agha tak berani mengutarakannya. Apa Agha bahagia dengan pernikahan Kanaya? tentu Agha bahagia. Sebagai seorang sahabat, jika sahabatnya bahagia sudah pasti dia akan bahagia. Apa Agha merasa sedih? tidak, bukan rasa sedih yang Agha rasakan namun rasa kehilangan yang mungkin lebih tepat. Agha tak akan leluasa berkomunikasi sama sahabatnya seperti dulu, dia juga tak akan sesering dulu untuk bertemu sahabatnya ini. Semua pasti akan ada batasannya. Hanya sebatas rasa kehilangan sebagai sahabat bukan yang lain. Dia selalu meyakinkan hatinya. Akan ada pelangi setelah hujan. ===== Laki-laki ini masih masih fokus pada berkas berkas yang ada di mejanya. Dia mengecek satu persatu berkas itu sebelum di tandatangani nya. Setelah selesai baru dia menandatanganinya dan menyerahkan pada sekretarisnya. Pukul tiga sore Agha kembali terlebih dulu karna hari ini dia akan menghadiri pernikahan seseorang yang spesial di hatinya. Sahabat sekaligus cinta dalam diamnya. Berat, sungguh sangat berat buat Agha namun untuk menghargai sahabatnya Agha harus bisa menepiskan ke egoisannya. Agha harus kuat, dia juga harus bahagia di hari yang sangat membahagiakan untuk sahabatnya itu. Tak sendiri Agha datang bersama teman-temannya. Setidaknya dia bisa menutupi rasa sakitnya. Ada teman-temannya yang akan menghiburnya. "Nay... selamat ya akhirnya keinginan lu buat nikah muda terkabulkan juga" Agha berusaha setegar dan sebahagia mungkin namun jauh di relung hatinya sungguh begitu hancur. "Makasih ya gha, ini semua berkat loe juga" balas Kanaya dengan senyum bahagianya "Bro selamat ya, gak nyangka gue ternyata kalian berjodoh" senyum bahagia terpancar dari pria sejuta karisma itu. Walau hatinya kehilangan namun dia tetap berusaha tersenyum. Tak lupa Agha juga mengabadikan momen indah itu. Walaupun aku sempat pernah menginginkanmu namun aku tak boleh berharap terlalu jauh dulu kita dekat sangat dekat, aku tau tentangmu dan kau tau tentangku kita saling terbuka satu sama lain dulu aku sadar aku tak pantas menyimpan rasa ini dan aku berjanji akan ku hapus semua rasa tentangmu hanya akan rasa sayang sebagai sahabat tak lebih dan semoga kau selalu di limpahi kebahagiaan bersamanya kalian sama sama baik dan kalian pantas bahagia. Dua Minggu setelah pernikahan Kanaya, Agha masih sedikit galau. Laki laki ini lebih sering menyendiri, jarang berkumpul bersama teman temannya. Dia hanya tak ingin teman temannya tau kalau dia sangat kehilangan Kanaya. "Agha kau tak boleh larut dalam kesedihan ini, bukankah kau menginginkan dia bahagia? lalu mengapa kau bersedih?" ujarnya dalam hati. "Akan ada pelangi setelah hujan dan akan ada seseorang setelah Kanaya. seseorang siapa?" lanjutnya, Agha melihat jam di dinding ruangannya sudah hampir jam delapan malam. Dia segera berdiri dan meninggalkan ruangannya. Bukan langsung kembali ke rumah namun Agha ingin nongkrong bersama teman temannya hanya untuk sekedar ngopi dan melepaskan penat. "Kemana aja loe gha gak pernah nongol kumpul sama kita?" tanya Arif yang tak lain sahabat dekat Agha. Arif yang selalu ada buat Agha di saat Agha mulai merintis karir dan Arif juga yang tau segala isi hati Agha termasuk Agha yang pernah menginginkan Kanaya. "Banyak kerjaan bro" jawabnya beralasan. "Lu jangan terlalu fokus sama kerjaan gha tar loe lupa lagi ngerasain jatuh cinta gara-gara terlalu fokus kerja" canda Danu "Bener tu gha apa yang di bilang Danu, tar gak laku rasa Lo?" timpal Acil yang di sabut tawa teman yang lain "Sembarang loe cil, cewek mana yang bisa nolak cinta gue" jawab Agha pede, memang benar selama ini tak pernah ada perempuan yang mampu menolaknya. Belum pernah terjadi dalam sejarah berpacaran Agha, seorang Agha di tolak perempuan yang ada perempuan juga yang mengejarnya. "Iya loe emang gak pernah di tolak cewek sekalinya ada cewek cantik, Sholehah yang sudah Deket banget, eh loe malah gak nembak nembak dan akhirnya di tikung dah lu di sepertiga malam karna loe kelamaan" canda Ical, bukan hanya Arif Ical dan Danu juga tau jika Agha pernah berharap lebih dari sahabat pada Kanaya. "Yyaa berarti dia bukan jodoh gue" jawab Agha santai. Saat ini dia tak ingin lagi memikirkan Kanaya, dia sudah berjanji untuk menghapus Kanaya dari hatinya karna Kanaya sudah punya orang lain. "Loe mau gue kenalin sama sepupu gue gha, dia juga baru putus sama pacarnya" tawar Arif "Wah.. cocok tu gha, sama-sama baru dtinggal, siapa tau jodoh" timpal Danu "Gampang lah bisa di atur" ujar Agha lalu menyecap kopi. Untuk saat ini Agha memang sedang tak menutup hati untuk siapapun itu dan tawaran Arif tadi akan dia pikirkan. Bukan pacar saat ini yang Agha cari tapi calon istri. Di usianya yang sudah bukan remaja lagi ini Agha memang sedang mencari calon istri. Banyak mantan-mantan Agha dulu yang mengajaknya menikah, namun bagi Agha menikah bukankah hal mudah. Dia berprinsip menikah hanya sekali seumur hidup dan dia tidak ingin salah memilih pasangan. Karna pernikahan bukanlah hitam di atas putih dan bukanlah hanya sekedar akad dan terdengar kata sah namun pernikahan adalah sesuatu yang sangat sangat saklar. Bukan karna tak berani melangkah namun Agha masih ingin memantapkan hatinya. Dia tak ingin kelak mengecewakan pasangannya dan dia juga selalu berusaha memantas kan diri untuk pasangannya kelak. Orangtuanya sudah sering memintanya untuk segera menikah karena Agha adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarga Gadendra. Namun jawaban Agha selalu sama dia masih ingin memantas kan diri. Memantap kan diri untuk apa? Bukankah dia sudah pantas untuk menjadi kepala rumah tangga? Dia tampan, dia lelaki dengan sejuta karisma, dia juga kaya sudah pasti perempuan akan bahagia. Tapi bukan itu di pikirkan Agha. Lalu apa Agha pikirkan?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD