Tiga hari kemudian, seperti permintaan papa Johan untuk membawa Anas ke tempat kediaman mereka, yang bertujuan untuk bertemu dengan gadis yang bisa merebut hati anaknya, karena ini merupakan kejadiang langkah, dalam hidup anaknya. Jaxton, tidak pernah sekalipun mengenalkan yang namanya wanita, membuat rasa ingin tau sang papa sangat besar. "Silahkan masuk," kata Jaxton ke Anas. Spontan Anas menarik lengan Jaxton dan memeluknya. Kedua manik mata Jaxton menoleh ke arah tangan yang melingkar di lengannya. Kemudian, ia tersenyum. Untuk pertama kalinya, Anas menyentuh dia duluan. "Tidak masalah. Jangan takut, Nas. Di sini memang tampak sepi. Di dalam sana, ada banyak pekerja di rumahku yang bertugas. Mereka sedang sibuk mempersiapkan makanan untuk kita," kata Jaxton menyentuh punggung tangan

