FAREL
Beberapa saat lalu di tempat yang berbeda.
Gue baru aja menutup panggilan ke Hana - yang justru diangkat oleh Edo. Sakit, hati gue perih banget rasanya. Gue masih ingat hari dimana gue bilang gue masih cinta sama Hana, meluk Hana erat, memintanya menunggu karena gue akan kembali untuk dia. Gue masih ingat hari dimana gue menunggu Hana di airport ini, berharap dia mau mengantar kepergian gue untuk menimba ilmu. Dan sayangnya, semua harapan yang gue pertahankan selama ini bersama dia, pelan-pelan, satu per satu tak kunjung terlihat hilalnya. Hana, Hana yang membuat semua harapan itu berangsur terkikis. Hana, yang pada akhirnya menjauh dari jangkauan gue.
"Rel..." tegur Manda seraya menyentuh lembut lengan gue.
Gue memalingkan wajah, menatap Manda lekat.
"Lo ga apa-apa?"
"Man, mob
