Prolog

214 Words
Happy Reading ------------- "Janda sinting! Berani lo cipok, cupang gue tanpa izin, gue bakalan laporin ke pengadilan agama!" Maki seorang lelaki gagah dengan wajah lusuh khas bangun tidur. Kedua tangannya saling berkacak pinggang dengan nafas yang sudah terengah-engah, gigi-giginya bergemeretak seakan kekesalan yang sudah ia rasakan sudah berada diubun-ubun. Rasanya Ia ingin mencekik wanita gila yang dengan sengaja menciumi setiap bagian wajahnya. Bukan hanya itu wanita sinting itu juga membuat banyak tanda kemerahan dibagian lehernya. Perempuan yang sedari tadi menghindar itu hanya tersenyum nakal kearah suaminya yang berteriak-teriak ke seantero sudut rumah. Sungguh menggemaskan sekali melihat wajah suaminya yang semakin terlihat ganteng, meski makian harus ia terima tapi semua itu mampu membuatnya bahagia. Perempuan itu sama sekali tidak peduli suaminya tengah marah besar karena dengan beraninya Ia menindih tubuh suaminya lalu menciumi setiap bagian-bagian wajah suaminya serta menghisap kuat - kuat kulit leher suaminya. Perempuan itu malah tertawa bahagia, meski perasaannya berdebar sangat kencang takut kalau lelaki gemas itu akan marah lebih lama. Tahu sendiri lelaki itu akan mendiaminya selama mungkin sampai amarahnya reda. "Dasar istri sinting! Lihat nih, cupang buatan lo berderet dileher gue!" Teriaknya lagi. "Awas kau yah, dasar istri durhaka!" Umpatnya kesal dengan wajah semakin memerah apa lagi setelah melihat tawa penuh ejekan dari perempuan itu membuatnya semakin kesal. _______ Honahon
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD