Keputusan

818 Words

 Arini melepaskan earphone-nya dengan air mata yang sudah berlinang. Lagu itu menyimpan banyak kenangan untuknya bersama Ikhsan. Helaan napas gadis itu kini terdengar sesak. Arini bahkan sampai memukul-mukul dadanya sendiri dan mulai meneteskan air mata. Saat ini Arini sedang duduk di bangku sebuah taman yang sepi. Langit di atas sana mulai menggelap. Kawanan burung-burung terlihat terbang kembali ke sarangnya. Arini menyeka air matanya, lalu beralih menatap jam tangannya. Dia menghela napas sejenak dan berniat pergi dari sana. Namun di saat baru bangkit dari duduknya, Arini melihat sosok Ikhsan yang baru saja datang. “Hai... maaf aku terlambat,” ucap Ikhsan. Arini tidak menjawab dan kembali duduk di sana. Ikhsan pun terlihat salah tingkah dan ikut duduk di samping Arini. Dia melirik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD