Kecewa

1573 Words
“Kamu belanja banyak amat Thea. Mau buka catering?” “Tidak.” “Lalu ini semua?” tanya Luara bersamaan dengan Mita. Thea hembuskan napas pelan seraya mata menatap kedua sahabatnya. “Rencananya siang ini aku mau ke kantor Kevan minta penjelasaan sekaligus membawa makan siang untuknya.” Hati Thea kali ini lebih baik dari pada semalam sekalipun masih sedikit sedih dan tentunya kecewa. Semalam pertengkaran Thea dan Kevan di ketahui oleh Luara dan Mita. Dua sahabatnya itu memergokinya. Mau tak mau Thea pun akhirnya bercerita pada Luara dan Mita akan test peck dan hasil usg yang Thea temukan di laci meja Kevan. “Jadi kamu fix mau pulang?” tanya Mita. Thea berikan anggukan pelan seraya mengupas bawang. “Setelah semuanya selesai dan aku mendengarkan penjelasaan dari Kevan.” “Nggak boleh emosi Thea. Semua harus dengan kepala dingin,” saran Luara yang dianggukan Thea. “Tapi apa kalian nggak pernah melihat Kevan bersama dengan wanita? Tiga tahun lho kalian di sini bekerja satu gedung dengan Kevan masa iya kamu nggak tahu bagaimana sikap bosmu itu. "Tolong jawab jujur jangan menutupi hal yang tidak-tidak,” pinta Thea matanya menatap penuh pada dua sahabatnya untuk jujur padanya tanpa ada yang di sembunyikan. “Thea. Aku bersumpah sama kamu. Sekalipun aku tahu Kevan adalah bos kita. Tapi selama aku bekerja di Elang Group. "Kevan memang di kenal pria dingin bahkan sekalipun dia dua tahu menjabat posisi Ceo pun pria itu masih tetap dingin dan pelit senyum. Nggak ada tuh wajah ramah seperti kita lihat di bandra kemarin,” kata Laura yang dianggukan Mita. “Bahkan ketemu kita saling berhadapan pun Kevan cueknya minta ampun sekalipun kita sama-sama pernah bekerja di Indonesia satu perusahan. Kemarin itu, aku baru melihat kalau bos kita itu ternyata ramah dan mudah akrab. “Lalu Daniel gimana Mit?” tanya Thea pada Mita. Daniel adalah PA Kevan pastinya kekasih Mita itu tahu bagaimana kelakuan Kevan di belakangnya. “Selama tiga tahun Daniel jadi PA kevan sih yang bilang begitu. Omongan Daniel sama kaya Laura. Kevan tegas sebagai pimpinan sekalipun Kevan tahu Daniel adalah temannya. "Kevan professional banget Thea sama kerjaanya, kemana-mana juga kan masalah kerjaan. Kadang dua puluh empat jam Daniel dan Kevan pun seputaran kerjaan. "Kumpul-kumpul sama sahabatnya juga jarang banget. Paling Dante saja yang Daniel tangkap sering mendatangi apartement Kevan,” kata Mita. “Kalau selingkuh yang di tuduhkan Disa kayanya masih tanda tanya deh. Daniel juga nggak mungkin kan dua puluh empat jam non-stop ngintilin Kevan dan mencari tahu kebiasaan Kevan. "Jam kerja Kevan padet banget apa mungkin masih bisa selingkuh di belakang kamu?” sambung Mita dari analisanya di mana Daniel sering cerita prihal Kevan dan juga kesibukannya. “Lebih baik kamu ngomong sama orangnya langsung dari pada mendengarkan omongan dari orang lain. Moga saja masalah test peck sama hasil usg ketahuan siapa yang menyimpannya,” kata Laura yang dianggukan Mita. Mita dan Laura merangkul Thea memberikan semangat dan dukungan agar masalahnya dengan Kevan selesai. Di sebarang sana Kevan memijit keningnya yang terasa pusing. Bukan masalah kerjaan yang membuat Kevan sampai tidak semangat buat bekerja tapi masalahnya cukup banyak. Dari The Black King, Thea dan kini semua foto dan bukti yang selama ini sudah Kevan duga kalau wanita itu memang licik. “Siang Pak. Bisa saya bantu?” ucap Cia sopan saat Kevan datang ke meja kerjanya. Cia curi-curi pandangan untuk melihat wajah Kevan. Sedikit keningnya berkerut karena Kevan nampak aneh. Bukan bahagia karena bosnya itu sudah bertunangan dengan kekasih pujaanya tapi wajah Kevan terlihat menakutkan. “Masuklah ke ruanganku dan bawa pekerjaanmu,” perintah Kevan berlalu pergi lebih dulu untuk masuk ke dalam ruangannya. Cia berseru senang. Cia lekas merapihkan pakaiannya dan juga penampilannya. Cia pun tak lupa menebalkan gincu merah di bibirnya yang merekah dan satu lagi bedak yang Cia tebalkan lagi di wajah putihnya. Tiga kancing kemejanya sengaja di turunkan hingga menunjukan dua melonnya yang padat. Cia buru-buru pergi untuk lekas menghampiri Kevan, takutnya telat sedikit bosnya mengamuk. Tok… tok… “Masuk,” seru Kevan dengan helaan napas berat. “Bapak panggil saya?” tanya Cia basa basi yang jelas sudah basi oleh Kevan. Lihatlah penampilan Cia yang berlebihan sampai membuat Kevan lagi lagi hela napas berat. Cia terlihat terang-terangan menggodanya. “Apa kamu tuli saya tadi memintamu untuk ke ruangan saya?” Cia berjalan pelan dengan tubuh seksinya meluku menghampiri Kevan. “Ah, maaf. Saya takut salah dengar Pak. Apa ada yang bisa saya bantu Pak?” “Ck! Dasar wanita ular,” decak Kevan. “Maksud Bapak apa?” “Hentikanlah aktingmu Cia. Aku tahu kaulah yang sudah menyimpan test peck dan hasil usg itu kan ke dalam laci meja kerjaku hah?” Cia masih santai berdiri di depan meja Kevan. “Dan rencanamu berhasil, Cia. Thea saat ini marah padaku bahkan dia membenciku!” “Bagus kalau begitu Pak. Jadi nggak ada saingan lagi,” kata Cia santai tak ada sedikit pun raut wajah takut pada Kevan. “Saya memang tengah hamil Pak. Hamil anak Bapak.” “Ck. Emang kau pikir aku bodoh hah?” seru Kevan. “Aku tahu dengan siapa selama ini kau berhubungan. Jangan memfitnahku, Cia!” Sorot mata elang Kevan nan tajam membuat nyali Cia ciut. Ia belum pernah melihat Kevan semarah ini padanya. Cia mendelik, matanya membulat lebar. Entah sejak kapan Kevan berada di depannya dengan sebelah tangannya mencengkeram erat lehernya. “Lepasin Hone….” “Ck. Kau sudah membuat wanitaku marah. Bahkan dia kini membenciku. Dia membatalkan pertunangan kita itu karena kamu.” “Hone… a-aku mi-nta ma-af.” “Ck. Minta maafmu itu tidak ada gunanya lagi, Cia.” “Am-puni a-aku. A-aku se-dang ha-mil an—” Mata Cia membulat lebar dengan wajah terlihat membiru. “Sekali lagi kau mengatakan anak ini anakku. Aku akan membunuhmu Cia.” “Kev….” Kevan melonggarkan cengkeramannya. Dadanya mendidih panas akan ulah wanita yang selama ini terlalu di remehkan. “Dengar jalang. Selama kita bercinta tak pernah sekalipun aku tidak memakai pengaman sedangkan pria itu—” Mata Cia kembali membulat. Kevan sudah tahu dia berselingkuh dengan siapa selama ini. “Tak pernah sekalipun memakai pengaman memasukimu dan kini kau menuduhku menghamilimu hm?” “Hone… Aku mi-nta ma-af.” “Ck. Maaf? setelah kau menusuku di belakangku dengan Kang sahabatku sendiri. Apa aku akan memaafkaan mu hah? Bahkan semalam kau dan Kang bersama setelah dua minggu ini aku mencari keberadaan pria berengsek itu.” Masalah Kang dan Kevan, Cia tidak tahu. Tapi dari sorot mata Kevan yang menatap seolah tersirat kebencian pada Kang. Kevan menarik tubuh Cia hingga terhempas ke meja kerjanya. Cia mengaduh keskaitan. Tapi Kevan sudah tidak peduli lagi, bahkan tangannya kini menjambak keras rambut Cia sangat keras. Posisi tubuh Thea yang membungkuk membelakangi Kevan, sebelah kakinya di tendang oleh Kevan agar melembar. Melihat Kevan terburu-buru membuka bungkusan pengaman Cia tersenyum lebar, ia tahu bagaimana pria itu menuntaskan amarahnya. Ya, hanya dengan bercinta pria itu akan kembali luluh padanya. Tapi ini, sakit. Cia bertariak keras namun tangan Kevan tak mengurangi jambakan pada rambutnya. “Aaaahh Hone…. Sakit…” teriak Cia keras. Air mata Cia merebak. Kevan benar b******k memasukan adiknya di area yang seharusnya tidak di masuki dengan serentak. “Hone hentikan ini sakit… Hone…” Mau berulang kali Cia meminta maaf, meminta Kevan untuk berhenti hingga menangis menahan sakit. Tapi Kevan tak mendengarkannya, pria itu tak mempedulikan rintihan kesakitannya. Bagi Kevan sekalipun air mata Cia berubah menjadi darah pun Kevan tidak akan pernah peduli. Cia sudah merusak persahabatanya dengan Kang yang tak lain James dan Cia pun sudah merusak hubunganya dengan Thea. Apa lagi James yang kini bermain curang hingga Kevan kini harus berurusan dengan The Black King. “Kevan berhentilah ini sangat sakit Kevan. Aku mohon,” rintih Cia lagi. Sayangnya Kevan tak peduli. Kevan menghempaskan tubuh Cia setelah Kevan puas dan Cia nampak tak berdaya di depannya. “Berterima kasihlah aku tidak membunuhmu hari ini Cia setelah apa yang kau lakukan padaku. Kau sudah membohongiku dan bersekongkol dengan James.” “Sialan kamu Kevan. Kau berengsek!” “Kau dan Kang lebih b******k karena kalian berdua sudah menipuku! Bila kau berani berulah lagi. Aku tidak segan-segan menghabismu PATRICIA!” Di balik pintu itu, bibirnya bergetar hebat dan tak kala tubuhnya pun sama bergetar hebat. Dunianya seketika hancur melihat bagaimana sifat asli dari Kevan William Abraham pria yang dikenalnya baik dan sangat di percayanya. Hatinya hancur, sakit rasanya hingga ia tidak bisa bernapas melihat bagaimana brengseknya Kevan pada Cia. ‘Ja-jadi seperti ini. Selama ini kamu memang menghiantaiku, Kev. Kamu berselingkuh dengan Cia selama ini.’ Air mata Thea merebak. Niat hati meminta penjelasaan prihal dua benda tersebut, namun kini sudah di jelaskan tepat di depan matanya. Lalu apa kali ini Thea akan memaafkan Kevan setelah Thea melihat sendiri kalau Kevan memang berselingkuh dan membuat Cia hamil. Dua benda itu milik Cia. Wanita itu hamil anak Kevan. Honey adalah Cia. Sekretaris yang sudah dua tahun ini berhubungan dengan Kevan. Parahnya aksi Kevan membelas dendam pada Cia harus di saksikan sendiri oleh wanita yang dicintainya itu. Thea melihat dengan kedua matanya sendiri bagaimana Kevan memperlakukan Cia dengan keji. Thea menghapus air mata yang terus mengalir. Ia harus pergi. Thea ingin pulang ke Indonesia seteleh apa yang Disa katakan itu benar. Kevan selama ini menghianatin cintanya, Kevan berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri. “Lho Thea… kenapa nggak masuk?” Mata Kevan langsung melirik pada sumber suara itu. Bagaimana terkejutnya saat Kevan melihat wanita yang dicintainya berada di pintu ruangan. “Thea…”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD