Ketika hati terluka parah

1272 Words

Aku tahu, aku memang enggak berarti apa - apa buat lo. Iyakan Gi? __Langit__ *** Langit menunggu Anggia di ruang tamu. Saat ini gadis itu sedang diperiksa dokter. Yang membuat Langit lega adalah jeritan pilu Anggia tidak terdengar lagi. Tadi, gadis itu terus menjerit sambil memukuli dirinya secara membabi buta agar Langit melepaskannya. "Den, minum dulu." Mbak Minah memberikan segelas air. Menatap sekilas pada pelayannya itu, Langit meraih gelas tersebut setelah mengatakan terima kasih. Ia memang sangat haus sekali saat ini. Rasa tegang dan cemas pada Anggia. Membuatnya lupa pada dirinya sendiri. Anggia itu sudah seperti nyawa untuknya. Anggia adalah penyelamat hidupnya. Andai ketika ia sekolah di SMP dulu tidak melihat gadis itu. Mungkin saat ini ia sudah menjadi anak berandalan ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD