- Badai lain yang menanti -

2224 Words

Kubuka mata perlahan. Menatap langit-langit ruangan yang kuidentifikasikan sebagai ruang UKS. Sebelumnya aku pernah terbaring juga disana. Bersama si..., Kualihkan pandangan, sambil menahan denyut di kepala yang masih saja meradang. Bara duduk di samping brangkar berhias senyuman. Oh, dia yang mengangkatku tadi. "Gimana, sudah baikan?" Aku hanya mengangguk pelan, pada kenyataannya dahiku berkerut tegang. "Makasih ya, sudah angkat aku ke sini." Lelaki itu malah tertawa kecil. "Bukan aku yang mengangkat kamu ke sini. Dia lagi keluar cari obat. Kebetulan kunci lemari P3K nyelip gak tau dimana." Ooh, mungkin Pak Hamid. Baiknya beliau. Pasti mengkhawatirkanku juga. Terdengar suara pintu terbuka, disusul kedatangan sosok yang telah berhasil kuenyahkan. "Tuh, sudah datang. Aku tinggal d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD