bab 2

1418 Words
sudah pukul 06.00 sore suara adzan di masjid pun sudah terdengar Amira bangun dari kasurnya dengan mata yang sembah dan hidung yang memerah rambut yang sudah berantakan Amira bangkit dan mandi setelah itu dia berwudhu dan salat magrib selesai salat ada telepon dari ibunya Amira lalu menjawab telepon dari ibunya terdengar suara ibunya di telepon 'assalamualaikum Amira' salam ibu Khadijah 'waalaikumsalam ibu' jawab Amira 'bagaimana keadaanmu nak, sudah salat' ibu Khadijah ' iya Bu Ira sudah salat'jawab Amira 'syukurlah nak, Amira jangan lupa makan ya nak jangan lupa istirahat dan jangan terlalu banyak pikiran ya Amira harus jaga kesehatan nak'ibu Khadijah memberi semangat untuk Amira walaupun ibu Khadijah tahu tentang apa yang terjadi pada Amira dan Irawan tapi ibu Khadijah tidak ingin menanyakannya kepada Amira agar Amira tidak sedih dan terus mengingat Irawan yang pergi tanpa menjelaskan apapun kepada Amira 'iya ibu, ibu, bapak dan adik bagaimana kabarnya'Amira 'Alhamdulillah nak semuanya baik'ibu Khadijah. setelah telepon dari ibu Khadijah selesai Amira merasa lapar setelah beberapa jam menangis 'sekarang aku harus masak apa ya..mager banget rasanya tapi perut aku lapar banget, mau keluar juga mager banget' setelah menimbang-nimbang akhirnya Amira memutuskan memesan makanan dengan *o**k,setelah selesai makan Amira membuka handphone miliknya banyak wa yang masuk termasuk wa dari Thoriq dia yang dijodohkan oleh neneknya sejak dia duduk di kelas 2 SMA dan Amira menolak dengan alasan belum siap menikah. Thoriq=hai.... Amira. kamu ada waktu nggak, mumpung aku lagi di kota, kita ketemuan yuk. karena Amira yang kehilangan mood-nya hanya bisa melihat tanpa bisa membalas chat dari turis, banyak chat juga dari nona, Luna dan Adi yang merupakan ajakan untuk ngumpul di cafe seperti biasa mereka sering nongkrong saat Adi kembali dari luar kota. Luna=Ra.. ngapain yuk, bareng Luna dan ada Adi juga, mumpung Adi balik dari luar kota, ngumpul dulu yuk. Luna=Ra..gemana? yuk..ikut dong, seperti biasa kamu kamu nggak pernah absen kok. Luna=ih...mir kamu di mana sih Luna=mir aku, Luna dan Adi udah di cafe tempat biasa nih, jadi kalau kamu mau gabung langsung aja di tempat biasa. setelah sejam yang lalu Luna mengirim pesan baru sekarang Amira menjawab pesan dari Luna Amira=maaf Luna Aku baru lihat chat kamu sekarang tadi aku ketiduran, Aku titip salam ya buat Adi maaf karena ngumpul kali ini aku nggak sempat gabung. Amira terpaksa berbohong agar teman-temannya tidak khawatir Amira juga tidak ingin mereka tahu tentang kejadian itu, Amira adalah perempuan ceria kuma mempunyai banyak teman dan karena keramahannya. tapi kehidupan pribadinya dia sangat tertutup.dia kerap menjadi tempat curhat teman-temannya karena dia sangat jujur, perhatian dan pengertian dan selalu membuat orang lain bahagia dan tersenyum tapi untuk dirinya sendiri dia sangat menutup diri, esok harinya Amira pulang kampung karena hari ini ia of the sampai di rumah orang tuanya dia bersalamanlalu ia bercanda di ruang tamu dengan orang tua nenek Inayah Paman Iyan dan tante Tiara. di sini Amira lah yang suka mengeluarkan lelucon di mana ada Amira dia akan terus membuat orang bahagia dan tertawa dengan berbicaranya sampai suasana mulai tenang dan sudah tidak ada gelap tawar nenek Inai mengeluarkan sebuah pertanyaan tentang pernikahan Irawan ya nenek dan keluarga mengetahui tentang hubungan Amira dan Irawan karena memang Irawan mendekati Amira melalui Paman Amira yaitu Paman Ferdian anak dari kakek Abbas saudara laki-laki dari nenek Inayah Paman Iyan adalah anak lelaki bungsu yang merupakan adik laki-laki satu-satunya Khadijah ibu Amira tante Tiara adalah istrinya sosok yang sangat dekat dengan Amira satu-satunya tempat Amira mengeluarkan isi hatinya tante Tiara sangat penyayang dan sangat menyukai Amira karena sebenarnya mereka adalah orang yang sangat mirip wajah yang mirip dan selalu saling melengkapi bahkan mereka seperti saudara Amira sangat bersyukur memiliki lantas seperti Tiara. pada sore hari nenek julaiha istri dari kata Abbas yang merupakan guru ngaji di kampungnya nenek julaiha mampir ke rumah orang tua Amira menyampaikan tentang lamaran yang ditunjukkan kepada amira.'assalamualaikum'nenek julaiha 'waalaikumsalam eh... tante julaiha ayo masuk Tante'ajak ibu Khadijah. 'iya Khadijah oh iya Amira katanya pulang ya? ibu julaiha 'iya Tante Amira di dalam lagi masak untuk makan malam' ibu Khadijah 'lalu Ahmad di mana' ibu zulaiha menanyakan keberadaan bapak Amira namun bapak Amira tidak di rumah dan masih di laut karena bapak Amira merupakan seorang nelayan dan akan pulang saat sore hari. 'bapak Amira belum pulang dari melaut tante ada apa, apakah ada sesuatu?' ibu Khodijah karna bapak Amira adalah seorang nelayan.'begini Khadijah tante ingin menyampaikan amanah dari tantemu ruminah.dia minta tante untuk menyampaikan kepada kalian bahwa dia ingin melamar Putri kalian Amira sekiranya kalian menerima mereka akan datang langsung untuk melamar Amira.'nenek julaiha 'Masya Allah, ini adalah berita baik Tante tapi semua saya tidak bisa memutuskan tergantung Amira karena sudah beberapa yang datang dan dia teolog dengan alasan belum siap menikah'ibu Khadijah 'baiklah Khadijah beritahu dulu Amira, rayu dia karena tidak baik selalu menolak, bisa-bisa nanti Amira ke tutup jodohnya karena selalu menolak dan menunda-nunda'ibu julaiha 'baik Tante nanti saya akan coba jelaskan kepada Amir' setelah selesai salat magrib dan makan malam seluruh keluarga termasuk Om iya nenek Inayah kakek Hasan dan tante Tiara berkumpul di ruangan tamu sambil menonton TV, kebetulan rumah mereka saling berhadapan cukup dengan berjalan kaki sebentar, mereka akan sampai di rumah ibu Khadijah, nenek Inayah menyampaikan semua yang telah disampaikan oleh nenek julaiha mengenai lamaran dari anak ruminah karena sebelum menyampaikannya ke Amira ibu Khadijah lebih dulu menyampaikannya kepada ibunya yaitu nenek Inayah dan nenek Inayah yang akan menyampaikan kepada Amira. 'Amira bagaimana nak tentang lamaran nenek rumina apakah Amira mau menerima'nenek Inayah 'maaf nek dan semua tapi Amira belum siap menikah'Amira 'kapan kamu baru akan siap nak, sudah banyak yang datang dan semua kamu tolak apa kamu tidak takut bagaimana jika jodoh kamu tertutup kamu akan menyesal nak'nenek Inayah 'Amira hanya belum siap nih dan Amira belum berpikiran untuk menikah' Amira 'kenapa nak, Irawan sudah meninggalkan kamu dengan menikahi wanita lain apa kamu akan tetap begini lupakan Irawan Ira buka hatimu untuk yang lainnya nak'ibu Khadijah 'iya Bu Amira mengerti tapi Amira belum siap apalagi Amira belum kenal dia' Amira 'Amira bisa kenalan dulu nak, ibu yakin dia laki yang baik apalagi tante rumina keluarga kita juga'nenek Inayah 'ibu dan mama jangan menekan Amira, jika dia belum siap maka kita terima saja keputusannya'pak Ahmad nenek Inayah dan ibu Khadijah pun diam dan saling bertatap hingga akhirnya ibu Inayah pun bersuara 'baik kalau begitu nenek nggak akan menyimpan Amira tentang ini, tapi Amira harus berjanji kepadain nenek kalau ini adalah kali terakhir Amira menolak! setelah ini nenek nggak mau dengar kata penolakan lagi'tegas nenek Inayah. ibu Khadijah merasa sedih karena mengingat Amira baru saja ditinggal menikah oleh Irawan lelaki yang Amira cintai sehingga ibu Khadijah bisa mengerti apa yang dirasakan Amira sehingga Amira menolak lamaran dari anak Tante ruminah dan Khadijah tidak ingin memaksa Amira tapi nenek Inayah juga ingin melihat Amira segera menikah agar tidak lagi merasakan sakit hati karena ditinggalkan orang yang ia cintai nenek Inayah merasa jika Amira menikah Amira akan bahagia. pada malam itu hanya ibu Khadijah nenek Inayah dan Amira yang bersuara dan sedikit tanggapan dari pak ahmad bapak Amira yang lainnya memilih untuk tidak bersuara dan hanya menyimak terlihat tante Tiara ikut bersedih mengingat apa yang dialami Amira saat ini tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.selesai semua pembicaraan pada malam itu semua sudah kembali ke rumah masing-masing nenek, kakek, foam dan Tante Amira dan orang rumah pun sudah kembali ke kamar mereka masing-masing.di kamar Amira kembali menangis meratapi dirinya yang tak pernah beruntung dalam percintaan saat SMA dia pernah berpacaran selama 3 tahun namun diselingkuhi tanpa ada penjelasan apa-apa dia ditinggalkan, saat SMP dia menjadi korban bullying dari teman sekelasnya dia kerap dipukuli, dihina dan dijadikan bahan tawar satu yayasan bahkan anak kecil pun menghinanya melemparinya dengan sisa makanan semua dia alami selama 3 tahun lamanya dan saat dia menjelang dewasa percintaannya pun semua menyakitkan dia tidak pernah bisa bersatu dengan orang yang dicintainya diselingkuhi dan sekarang ditinggal nikah itu semua kembali terngiang dalam ingatan Amira membuat Amira hanya bisa menangisi semuanya.Amira tidak tidur semalaman, tiba waktunya salat subuh Amira mengambil air wudhu lalu salat dua rakaat setelah salat Amira merasa hatinya lebih tenang dia berusaha menenangkan dirinya'tenang Amira ini semua akan berlalu, hadapi semua masa sulit ini insya Allah ke depannya kamu akan hidup bahagia dengan pria sejati yang akan menemanimu seumur hidupmu dengan penuh kebahagiaan Amin ya robbal alamin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD