Khawatirnya

1055 Words

    Teriakan Hima membuat semua asisten di rumah berhamburan datang untuk melihat. Semuanya panik melihat Hima yang histeris memanggil nama adiknya. Juga Nares yang tergeletak tak bergerak.     "Apa yang terjadi, Mbak Hima?" tanya salah satu dari mereka.     "Nares tadi jatuh dari atas, Bi. Ya Allah, ini terus gimana, Bi?" Hima tak dapat berpikir jernih karena kepanikan menguasainya.     "Mbak Hima tenang dulu, jangan panik! Lebih baik sekarang Mas Nares dibawa ke kamarnya dulu aja. Terus kita panggilin dokter."     "Iya, gitu aja deh, Bi. Semoga si Nares nggak apa-apa, ya, Bi."     "Semoga, Mbak."     Dua orang asisten laki-laki segera mengangkat Nares, membawa anak itu ke atas menuju kamarnya. Hima membuntut di belakang. Sementara asisten yang lain menelepon dokter umum terdekat.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD