Atharik memeriksa kembali buku olimpiadenya. Ia sudah melihat berkali-kali, merasa kagum sekaligus terkesan. Gadis itu bisa mengerjakan soal-soal yang sulit. Padahal hanya dalam waktu sekejap saat berada di kebun jeruk. Atharik sampai tak bisa tidur, padahal sudah selarut ini. Rasanya ia tak akan bisa tidur sampai rasa penasarannya akan gadis itu terjawab. Atharik hendak keluar dari kamar. Tanpa sengaja ia menjatuhkan bukunya. Menimbulkan suara gaduh, yang mengakibatkan Athala terbangun. "Ke mana?" tanya Athala dengan suara serak dan parau, khas orang bangun tidur. "Cari angin sebentar. Nggak bisa tidur," jawab Atharik jujur. "Oh ...." Athala membalik posisi miringnya membelakangi Atharik. Lanjut tidur karena mengantuk sekaligus lelah luar biasa setelah panen jeruk

