DP || PROLOG 1

479 Words
“Jadi, ini yang kaubilang ingin menemani mamamu berbelanja?!” hardik Rey sambil menahan emosi saat melihat wanita yang duduk di samping Xander. “Apa maksudmu, Rey?” tanya Xander tak mengerti. “Apa dia Laura yang akan kauperkenalkan kepadaku?” tanya Rey. Xander mengangguk mantap. “Selamat! Karena dia juga Liora yang ingin aku perkenalkan padamu!” ujar Rey membuat Xander dan wanita di sebelahnya ikut terkejut. “Apa kau bercanda, Rey?” “Apa aku terlihat bercanda?! Baiklah, kau pasti perlu bukti,” ucap Rey dan membuka ponsel untuk mencari gambarnya dengan wanita yang dikenal sebagai Liora. “Ini! Kaulihat sendiri, apa aku salah?” tanya Rey memberikan ponselnya kepada Xander untuk melihat apa yang ada di ponselnya tersebut. Xander pun terkejut melihat foto mesra Rey dan wanita yang ada di sampingnya. Xander menatap Laura dengan tatapan meminta penjelasan. “A-aku tak tahu dia siapa, Al, tapi ini jelas bukan aku. Bahkan aku tak punya baju-baju seperti itu,” jelas Laura, menggunakan panggilan sayangnya terhadap Xander, yaitu Al. “Tapi ini dirimu, Laura. Apa kau mencoba mempermainkanku dan Rey?” tanya Xander masih menahan emosinya. “Aku tak begitu, Al. Aku berkata jujur bahwa aku sungguh tak mengenalnya dan aku tak pernah berfoto dengan temanmu ini,” ujar lagi wanita itu. “Oh, bagus sekali! Sekarang sudah jelas kau memilih Xander karena kau berpura-pura tak mengenalku! Kau memberikanku kesucianmu dan menjadikanku pelarian, lalu kau mendapatkan yang lebih baik dariku! Baiklah! Aku seorang playboy insaf yang tertipu w************n sepertimu!” bentak Rey dan hendak pergi, tapi ditahan Xander. “Rey! Jaga bicaramu!” Xander mencoba meredakan emosi Rey. “Apa sekarang kau membelanya?! Oh, selamat! Kau mendapatkannya! Semoga kalian bahagia! Aku akan menunggu undangan kalian!” “Rey, dengarkan penjelasannya dulu!” “Penjelasan apa lagi, Xander?! Kita sudah ditipunya. Jika kau masih menginginkannya, silakan! Aku yang menemukannya lebih dulu, dan dia berakhir denganmu! Aku tak menginginkan wanita dari sahabatku! Tidak seperti kau yang selalu merebut kekasih sahabat sendiri! Kemarin Niana, sekarang Liora! Dan pandainya, wanita ini mengubah sedikit namanya! You b***h!” bentak Rey dan menunjuk wajah Liora/Laura. Jelas dia sudah murka. Bug! “Sudah kubilang jaga bicaramu, Rey! Bagaimanapun ,dia adalah wanita dan ini tempat umum,” ujar Xander setelah memukul Rey. Rey mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah akibat pukulan dari Xander. Lalu dia tersenyum mengejek. “Thanks for this blow, Xander!! I’ll remember it!” Lantas Rey berlalu meninggalkan Xander yang menyesali perbuatannya. “Al, are you okay?” tanya Laura masih tegang dengan perdebatan kedua lelaki yang memperebutkannya. “You think?! Setelah kaubuat aku dan Rey bertengkar?” “I’m sorry, Al, tapi aku sungguh tak berbohong,” ucap Laura. “It’s over, Laura! I’m done with you!” putus Xander dan berjalan keluar dari kafe meninggalkan Laura yang hendak meneteskan air matanya. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD