Chapter 26

1139 Words

"Jadi sekarang masih pengen diem kaya gini?" David masih setia mengelus kepala Zira. Sudah setengah jam setelah kata-kata manis yang David ucapkan, mereka masih diam dan menikmati angin malam. Tak ada yang berubah. Posisi mereka masih sama setengah jam yang lalu. "Kak?" David menjawab dengan gumaman saja. Ia masih asyik mengusap punggung telanjang Zira. Beberapa kali, ia mengecup puncak kepala Zira lalu mengusapnya. "Berenti minum obat ya?" Usapan David seketika berhenti. Tubuhnya menegang. Obat? Apa Zira tahu sem.. "Aku tau. Obat putih yang ada dibotol kecil itu kan?" Zira melepaskan pelukannya dan mendongkak, menatap wajah David yang tengah menatap datar kedepan. Zira takut apa yang ia katakan adalah sebuah kesalahan yang fatal. "Kamu tau darimana?" Tanya David. Zira buru-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD