Pagi ini suasana di rumah ibu cukup berbeda. Namun, aku berusaha untuk terlihat baik-baik saja meski dalam hati tak nyaman. Kedatangan Mas Eris dan Fika membuat ruangan terasa sedikit memanas, apalagi kutahu pere.puan itu memang sengaja membuat suasana semakin panas. Selain itu, Mas Eris dan Mas Eros juga masih saling sikut. Keduanya nyaris tak pernah akur saat bertemu. Meski kembar, sikap kedua laki-laki itu seolah bertolak belakang. Yang satu lebih senang begini, yang satu lebih suka begitu. Mereka kembar, tapi tak sama di banyak hal. Mas Eris sering kali mengusik hidup saudara kembarnya karena dia masih tak terima jika Mas Eros jauh lebih sukses dibandingkan dirinya. Beragam cara dia lakukan untuk menjatuhkan saudaranya. Kedengkian laki-laki itu begitu ketara, membuatku terus berist

