32. Tidak apa-apa

1564 Words

Arafi mudah terganggu jika ada orang lain yang membahas perihal ibadah apalagi sampai menyuruhnya untuk beribadah entah siapapun itu. Sudah jelas perbedaan besar terjadi pada dirinya semenjak kehilangan beruntun yang ia alami dalam hidupnya, ia tidak lagi punya keinginan untuk melakukan hal semacam ibadah dan sejenisnya. Dalam hatinya bahkan meragukan jika Tuhan benar-benar ada. Maka saat Nares beberapa kali mengingatkannya tentang sholat, walaupun Arafi berusaha bersikap biasa saja namun tetap ada hal mengganjal yang membuatnya berusaha berada jauh dari Nares. Walau begitu, Arafi justru merasa bersalah karena Nares yang sibuk bekerja di kantor masih selalu menyempatkan diri mengurusinya. Dan Arafi malah akan langsung masuk ke dalam kamar setelah selesai makan malam dan berpura-pura tidu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD