Berubah

931 Words

Pagi hari, langit masih saja mendung. Udara dingin masih senantiasa menerpa kulit, rasanya Candra enggan untuk keluar rumah sekedar menghirup udara segar. Tapi ia sudah terlanjur membuat janji dengan Ajeng. Oh tuhan, jika saja bukan karena insiden semalam mungkin ia akan biasa-biasa saja bertemu dengan wanita itu. Atau paling tidak, membuang rasa malunya. Ajeng menghubungi pria itu beberapa kali, Candra mengabaikannya. Harus mengatakan apa? Ia juga bingung, tapi pasti Ajeng akan terus menghubungi. Tak tahu dan tak ingin menghindar lagi, Lelaki itu memutuskan menjawab panggilan sahabatnya tersebut. "Ya Ajeng?" "Kamu kemana aja? Kita jadi pergi gak nih? Aku udah siap dari tadi." "Oh ya?" pekik Candra, bahkan ia pagi ini lebih merasa senang bermalas-malasan. Rasanya cuaca pagi ini tak me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD