"Tadi kan' saya perintahkan kamu buat beli rendang, bukan bakso." pria itu menatap Laras dengan raut wajah kesal, sekretarisnya ini memang gak bisa di andalkan.
Laras berdiri di hadapan Candra sembari menenteng kantong kresek yang berisi dua porsi bakso.
"Rendangnya habis pak, lagian sama-sama enak kok." jelas Laras, kalau wanita itu sih semuanya enak tanpa harus pusing memikirkan lidahnya. Itulah hebatnya Indra pengecap orang sepertinya, tak sulit jika diajak makan susah.
"Beda Laras, kenapa gak bilang kalau habis? saya bisa memesan yang lain." mendengar gerutuan itu, Laras mengedikkan bahunya, lalu..
"Yang lainnya kan bakso pak." tetap menjawab dengan kata yang sama.
"Selain bakso?" mereka seperti sedang tawar-menawar.
"Mie ayam?" tawar Laras, Candra menggeleng.
"Gado-gado?"
