PDS 89

1542 Words

Suara ketukan pintu di depan kamar kost Prita terdengar, Prita melangkah dan menuju pintu, ia tersenyum melihat Fahri berdiri didepan pintu. “Assalamu’alaikum, Prit.” “Wa’alaikumssalam,” jawab Fahri. “Luvina pasti ada di sini, ‘kan?” Prita tertawa dan menganggukkan kepala, Fahri memang terkadang lucu, harusnya dia tanya apakah Luvina di sini, ini malah menebaknya sendiri, iya sih Luvina tak akan kemana-mana, Luvina pasti di sini. Luvina juga sering sekali kemari. “Ayo masuk,” ajak Prita melangkahkan kakinya lebih dulu ke dalam rumah. Fahri masuk dengan pakaian casual, lalu melihat Luvina dan Rafki tengah bermain, Fahri sudah ke rumah ibu mertuanya, namun Luvina tak di sana, jadi Fahri berinisiatif untuk kemari. “Sayang,” lirih Fahri duduk disamping istrinya. “Mas, kamu nggak kerja?”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD