PDS 87

2171 Words

“Assalamu’alaikum,” ucap Luvina. “Wa’alaikumssalam,” jawab Rana dan Habib secara bersamaan. Malam menunjukkan pukul 11, Luvina baru saja pulang. “Kamu darimana aja, Nak? Tuh suamimu sejak tadi gelisah nyariin, dia lagi di kamar.” Rana bertanya membuat Luvina tersenyum dan menggelengkan kepala. “Saya dari rumah teman, Mi,” jawab Luvina. “Rafki udah tidur,” kata Rana. Luvina mengangguk dan berkata, “Kalau begitu saya ke kamar dulu, Mi, Pi.” “Iya. Kamu temui cepat suamimu,” kata Rana lagi. Luvina lalu melangkahkan kakinya menaiki tangga, ia menghela napas panjang dan hatinya masih terluka, hanya saja ia pulang ingin melihat anak-anaknya. Ia langsung memasuki kamar Arsya lalu ke kamar rafki, anak-anaknya sudah tidur. Seharian ini dia meninggalkan anak-anaknya hanya karena emosinya yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD