Dua puluh satu

1188 Words

"Sekarang kamu percayakan Sera, kalau aku sungguh-sungguh dengan niatanku" kata Nic sekali lagi. Kini mereka sudah berada di dalam mobil, Nic berniat mengantarkan Sera pulang setelah melewatkan malam terindah mereka. "Nic... beri aku waktu, yah. Tak mungkin aku membuang Ben begitu saja" "Iyah, aku mengerti Sera. Aku akan menunggumu sampai kapanpun itu" janji Nic --- "Hhhaaah... Pak Nic memang tak datang" resah Naya. Kini air matanya tak berhasil ia bendung. Naya juga sudah tak peduli riasannya. Ia bahkan meninggalkan mejanya tanpa mencolek satupun makanan yang tertata rapi disana. Naya tengah bingung, bagaimana ia pulang? Karena yang Mamih Sharon tahu, Naya bersama Nic dan mereka akan pulang bersama. Tak mungkin juga Naya meminta supir menjemputnya. Itu sama saja membuat Mamih dan Ib

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD