"Apa dia sudah sadar?" "Sepertinya sudah, Yuri san," "Dia tidak terluka, kan?" "Tidak, Nona. Tomo san hanya membiusnya saja, aku pastikan dia baik-baik seperti yang Tuan besar perintahkan. Nona tak perlu khawatir." Rei membuka matanya pelan dan terkejut melihat langit-langit kamar yang terbuat dari material kayu dan sebuah lampion yang menempel di sana. Samar-samar ia mendengar suara wanita sedang berbisik menggunakan bahasa Jepang. "Dia sudah sadar, Nona. Aku ke dapur dulu untuk menyiapkan makanan untuknya," "Aku menunggumu, Harumi san," Rei bangkit pelan-pelan dan pandangannya menyusuri sekeliling ruangan yang ia tahu sedang berada di Minka, rumah tradisional Jepang. Pandangan Rei terhenti ketika melihat seorang wanita cantik berwajah oriental mengenakan yukata dan rambutnya yan

