2. perjalanan dan perampokan

1049 Words
Di pemberhentian ini Xiao Linlin ijin ke kepala prajurit untuk turun, membuang rasa bosannya. Iapun duduk di batang pohon yg besar untuk melepas lelah. Ada potongan batang pohon yang menarik perhatiannya dan iapun memungutnya untuk memindahkan kebosanan di dalam kereta. Setelah satu jam lamanya kereta itupun mulai berjalan kembali.  Sudah lima hari Xiao Linlin dan yang lainnya melanjutkan perjalanan ke kerajaan Xia. Tampak wajah-wajah lelah para prajurit yang mengawal para calon selir kaisar. Xiao linlin sibuk dengan kayu yang ia temukan kemarin dan sekarang sedang mengikis kayu untuk bentuk dan diukir seperti keinginannya. '' Linlin, apa kamu kerjakan? Sibuk sekali dirimu sampai tak menghiraukan kami ini? "Tanya gadis berhangfu hijau cerah. Liau zi. Xiao hanya bergumam sebagai jawaban. 'Ck. Kamu ini ... ku tebak kamu ingin membuat ukiran kan? "Tebak Zouzie. Gadis berambut bergelombang. '' Hmmm" '' Dari kemarin kamu hanya bisa hmmm, ya, jika di tanya. Kamu benar-benar berubah Linlin semenjak kamu jatuh dari kereta beberapa hari kemarin. '' Xiao linlin masih dalam kesunyian yang menjawab pertanyaan dan protes teman-teman satu kampungnya, hanya perlu bergerak yang mengikis kayu yang sedikit demi sedikit dengan dapur yang bisa digunakan untuk mengupas buah. '' kalau ada pisau pahat tentu saja karyaku akan lebih menakjubkan dari ini ... '' gumamnya lirih sampai teman paling dekat mendengar gumamannya. Kereta yang mereka tumpangi sekarang memasuk hutan yang benar-benar sunyi hanya suara derap langkah kaki kuda dan gesekan dedaunan pohon yang bergoyang. Kereta-kereta yang melaju dengan cepat di hutan di hutan, mereka hanya ingin cepat-cepat menghindari dari bahaya yang bersembunyi di balik bayang-bayang pohon, karena akhir-akhir ini marah perampokan di hutan. Jika terjadi sesuatu dengan para calon selir kaisar, kepala mereka yang jadi taruhannya. '' Hai, kamu membuat kuda terbang, xiao linlin? '' Pekik salah satu gadis antara mrk. '' Waaach .. benar-benar menakjubkan. Dari mana kamu belajar memahat linlin? Yang ku tahu kamu hanya belajar tata tertib, menulis, membaca dan sedikit obat2an dr kakakmu, Kang? "Tanya Zouzie beruntun. Haach xiao linlin hanya menghela nafas panjang. '' Kalau tanya satu satu. Jangan beruntun seperti itu. Membuatku jadinya sakit kepala saja"sambil menggelengkan kepala karena agak pening sedikit. Mungkin efek jatuh kemarin dan badannya rumah asli ini tidak termasuk pekerja keras dan suka begadang. Badannya sakit semua sampai ke tulang-tulang.  Dulu ia sangat suka begadang dan terbiasa dengan tidur sedikit. Sebelum menjawab pertanyaan Zouzie, Tiba-tiba kereta Yang mereka tumpangi berhenti mendadak, yang tidak bisa menjaga keseimbangan akan terlontar dari tempat duduk nya. "Ada Apa Ini? ' "Kenapa berhenti mendadak.? " 'Apa yang kita dihadang oleh binatang buas?" 'Berhenti kawatir, kita ini dikawal banyak prajurit .... tentu saja kita akan selamat. '' Teman-teman linlin sudah heboh ketakutan, sadangkan si Linlin ia terus menghaluskan patung yang dibuatnya dengan hati-hati dan acuh tak acuh dengan lingkungannya. Sampai ... '' Aaaaaaaaaaaaaaa " Jerit keras para wanita di depan gerbong mereka dan terdengar gelak tawa laki-laki. Karena penasaran satu dari mereka mengintip dari sela-sela jendela. Dan pekikan tertahan pada pengintip. " Rampok. Kita dirampok. ..dan para prajurid banyak yang mati .. '' dg suara bergetar ia menceritakan kejadian di luar ke teman-teman. '' Kita harus apa sekarang? " '' diamlah dan kunci pintu ini dari dalam. Aku akan keluar, dan ingat jika kamu ingin selamat jangan banyak bicara dan bertanya. Mengerti? "Ucap xiao linlin dengan aura yang menakutkan. Dan dijawab anggukan serempak para gadis.     *************** MELAWAN PERAMPOK Dengan diam-diam, xiao linlin keluar dari kereta. Ia mengeluarkan beberapa jarum perak di dalam ruangannya, ia baru menyadari jika ruang angkasa yang ditanam di jiwanya oleh ayah dan kakeknya, mengikutinya bertransmigrasi ke dunia ini, kemarin ia tak sengaja menyentuh bahu kanannya,  pikiranya memasuki ruangan angkasa. Bangunan seperti istana dengan bebagai barang ada disana. Sebelum kejadian naas ia menghabiskan seluruh tabungannya untuk memenuhi rungannya itu dengan berbagai macam barang. Dari senjata sampai peledak. Makanan dari yang kering dan kalengan. Obat-obatan dari yang sedang hingga herbal. Dan masih banyak lagi. Istana itu bangunan sebesar vila berlantai 3. Kolam air mancur ada di depannya tapi tidak ada airnya. Tanahnya gersang. Ia harus bisa mendapatkan tanah agar di ruangannya tak perlu lagi gersang. Linlin mengendap-endap menyelinap antara kereta-kereta barang., Ia tak mau memancing perhatian para perampok itu. Dan ... Slaaaash ....... jleeb ... jleeeeb .... Beberapa perampok tumbang tak bernyawa. '' Apa yang terjadi? '' Belum mendapatkan jawaban sang pemimpin perampok, mereka dikejutkan lagi dg beberapa perampok tumbang tak bernyawa lagi. siapa '' AWAAAAAASS !! Teriak salah satu perampok itu ke pemimpin mereka., Untung ia cepat mencari jarum perak itu, dan jarum itu menancap di pohon di belakangnya, dan berubah menjadi kering. '' Racun '' gumamnya. '' Pemimpin! Ada bayangan putih di antara kereta! Seru anak buahnya. '' Hati-hati jangan sampai lengah. Dia berilmu tinggi dan jarumnya ada racunnya! '' Seru pemimpin perampok memperingatkan anak buahnya. Mereka yang sudah memegang pedang, tanpa dikomandoi Mereka langsung menyerang bayangan itu. Sebelum mereka meringkus bayangan putih, tiba-tiba saja mereka tersungkur kebelakang, dan sudah tak bernyawa. 'APA ?! " Semua orang syok melihat kejadian itu, mungkin hanya sekian detik mereka semua mati. Tinggal hanya 5 org padahal mereka berjumlah 40 orang yg berilmu tinggi di beladiri, dengan hanya beberapa detik mereka sudah tumbang. Di depan mereka berdiri seorang gadis berhangfu putih tertutup cadar senada. Dilihat dari postur ternyata ia dibuka 13/14 tahun., Mereka tidak percaya jika dikalahkan oleh bocah kemarin sore. 'enyahlah. Jika kalian ingin tetap hidup. '' Kata si gadis dengan datar dan dingin. Aura mengelilinginya dengan menyelimuti gadis yang membuat setiap sendi menggigil karnanya. 'Siapa kamu? "Tanya si pemimpin perampok itu. '' Kau tak usah tau siapa aku. Yang jelas ... enyahlah sekarang! " 'Tidak! Kau yang seharusnya scram dari sini " '' Ck menyusahkan. Hah jarumku tinggal sedikit, terpaksa aku pakek pistol " Ia mengeluarkan benda aneh dengan warna hitam. Dengan mengarakan pistolnya ke arah pemimpin perampok itu, dengan waspada pemimpin perampok menunggu apa yang terjadi.  Satu demi satu anak buahnya yang tersisa itu tumbang dengan darah mengalir dari dadanya tepat di jantungnya.  DOR. '' SENJATA APA ITU. ?? '' Tapi cuma bunyi letusan pestol yang menjawab pertanyaannya. Pemimpin perampok itu mati dengan mata terbuka lebar, ia tak tahu kenapa ia bisa mati. Tanpa menghiraukan sekitar, gadis putih itu pergi ke hutan. Para prajurit itu masih syok tak percaya dengan apa yang mereka lihat dan mereka tak menyadari ada satu gadis yang diam-diam masuk di kereta yang paling besar. ▶
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD