"Jangan terlalu berjuang, toh dia belum tentu melihat perjuanganmu. Lebih baik kamu lepaskan karena terlalu memaksakan justru terkesan murahan."
???
Pagi kembali menyapa Nadya. Gadis yang kini lebih memilih sendiri dibandingkan bergabung dengan teman-temannya. Dia masih merasa tak enak. Tak enak pada perasaannya sendiri, tak enak pada teman-temannya, dan yang pasti tak enak itu bersarang di dalam dadanya.
Saat ini jam kembali kosong karena memang diadakan rapat untuk 3 jam ke depan. Dan bisa Nadya pastikan, selama itu dia akan kesemutan karena memilih duduk kaku tanpa berniat pergi.
Ah ... sial sekali! Kenapa sih dia harus memikirkan kalimat pesan dari Fani? Kenapa juga dia harus merasa sebegitu tak enaknya karena itu?
"Kantin?"
Nadya mendongak menatap Arisen yang telah berdiri di d
