Jakarta pusat, Jeny’s Apartement
Biasanya setiap pagi Ryan terjaga lalu tersenyum karena bersyukur Tuhan sudah memberinya kehidupan yang harus ia jalani beberapa jam ke depan. Namun, kali ini ia seakan sudah terlahir kembali menjadi iblis. Hal yang sudah ia perbuat tadi malam memang bukan berdasarkan kehendak, tetapi minuman sialan itu sudah mengubah dirinya menjadi makhluk Tuhan yang sudah melakukan dosa terbesar. Sebuah perbuatan yang mungkin akan mengubah hidupnya kembali jungkir balik seperti beberapa tahun lalu, kecuali ia menutupinya dan bersikap seolah-olah tidak melakukan sebuah kesalahan fatal atau sama sekali menganggap tidak pernah ada.
Mengingat perbuatannya yang sudah ia lakukan tadi malam, memaksanya berdiri di depan dinding kamar yang berupa kaca tebal. Dari sana Ryan bisa
