149. Diam! 2

2419 Words

"Adik ipar, apa kau tidak lelah?" tanya Dereck, dia menoleh pada Nabila yang terlihat sudah kelelahan, keringat sudah membasahi wajah, serta nafasnya semakin memburu. Nabila terkejut dengan pertanyaan Dereck dan sekilas menoleh. Karena dekatnya posisi mereka yang sedang saling berdampingan, tanpa sengaja kedua mata bertemu. Dereck terkesiap, matanya seakan terhipnotis oleh sosok di depannya, 'Apakah kejadian 5 tahun lalu akan terulang lagi? Haruskah aku mencintai orang yang sama kembali? Mengapa harus seperti ini? Dia jodoh adikmu, Dereck!!' ingatnya pada hati, Dereck menyentuh dadanya yang berdenyut. Hening ... keheningan beberapa detik mendera relung hati Dereck, hingga suara Nabila menginterupsinya, membuat Dereck kembali pada kesadarannya. "Ti-tidak terlalu kakak ipar, hanya sedi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD