Tidak mendengar sahutan Tuan William Kenward, Nyonya Illiana semakin memeluk erat lengan suaminya dengan manja, berharap masih bisa menikmati kehangatan dari pelukan sembari menyandarkan kepala pada d**a bidang suaminya.
Tapi sepertinya keinginan Nyonya Illiana untuk bermanja-manja tidak mudah untuk di wujudkan pada hari ini. Ia masihlah orang tua yang harus mengurus menantunya di saat putranya kabur entah kemana. Di sisi lain, suaminya seperti memiliki urusan bisnis meski di malam hari.
“Apa ada suatu hal yang mengganggumu, suamiku?” tanya Nyonya Illiana untuk yang kedua kalinya setelah melihat raut wajah suaminya berubah menegas.
Setelah membaca pesan masuk yang kedua kali dari tangan kanannya, Tuan William seketika mengeraskan rahangnya.
Karena sepertinya urusan dari Tuan William K
