"Jane! Ingatlah akan batasmu!” Jane yang sedang mendongakkan sedikit kepalanya langsung menundukkan kembali wajahnya mendengar sentakan tuannya. Kedua tangannya saling menangkup –meremat demi menenangkan hatinya yang bergejolak. “Saya mengerti, tuan. Mengenai kondisi Nona Nabila, dia dalam keadaan baik-baik saja. Hanya saja Nona Nabila mengalami kelelahan dan membutuhkan istirahat yang cukup. Untuk memulihkan kondisinya, saya akan meresepkan vitamin untuk di tebus.” Detak jantungnya tidak beraturan. Demi menghindari bertatap muka dengan Zidan, Jane beralih ke meja –dimana dia menaruh tas medisnya. Jane mengambil secarik kertas dan pena, lalu meresepkan obat dan vitamin. “Silahkan tuan menebus obatnya di apotik,” Jane meletakkan penanya dan beralih pada Zidan lantas memberikan secarikNa