152. Khawatir 2

2374 Words

Dereck terkesiap, matanya seakan terhipnotis oleh sosok di depannya, 'Apakah kejadian 5 tahun lalu akan terulang lagi? Haruskah aku mencintai orang yang sama kembali? Mengapa harus seperti ini? Dia jodoh adikmu, Dereck!!' ingatnya pada hati, Dereck menyentuh dadanya yang berdenyut. Hening ... keheningan beberapa detik mendera relung hati Dereck, hingga suara Nabila menginterupsinya, membuat Dereck kembali pada kesadarannya. "Ti-tidak terlalu kakak ipar, hanya sedikit lelah dan khawatir dengan tim pencari yang lain. Aku yang meminta mereka untuk ikut mencari keberadaan Zidan, kalau sampai mereka kenapa-napa, aku tidak bisa menanggung semuanya." Jawab Nabila lirih dengan sedikit menampilkan deretan giginya lantas menunduk dan menghela nafas kasar. "Jangan terlalu memikirkan mereka. Perc

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD