Chap 23. Terjun ke Jurang

1115 Words

Tangan Nabila mengepal erat, ia kesal bukan main karena harus meladeni wanita di depannya. Waktunya yang berharga untuk mencari keberadaan Zidan jadi terbuang sia-sia. Karena kejengkelannya sudah di ambang batas, Nabila mendongakkan kepalanya dan menatap balik lawan bicaranya secara tajam. “Aku tersanjung ada orang yang mengenaliku. Tapi maaf, aku tidak ada waktu untuk meladenimu berbicara. Sebaiknya kau mencari orang lain yang bisa kau tanya dan ancam sesukamu. Permisi!” balas Nabila sarkas dan to the point. Untuk menghindari serangan dadakan, Nabila mengalihkan pandangannya ke arah jurang. Sebenarnya cukup ngeri juga melihat betapa dalamnya jurang yang ada di bawahnya. Tapi Nabila tidak ingin mengambil resiko untuk berhadapan langsung dengan lawan yang belum di ketahui seberapa jauh ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD