Chap 2. Militer Kesatuan SSIA

728 Words
Nabila secepatnya keluar dari gedung Aula dan berjalan menuju gerbang utama. Di depan gerbang, sudah ada mobil yang bertengger disamping jalan. Seorang pria muda berkisar umur 25 tahun menghampiri Nabil dan menariknya kedalam mobil. Pria yang menarik tangan Nabila adalah salah satu anggota dari SSIA yang menjadi 1 tim dengan Nabil. Pria itu adalah David Prambudi dan memiliki nama samaran The Acher Heart (Sang Pemanah Hati). Dia salah satu seorang Hacker sekaligus penembak jitu yang memiliki status sebagai PNS di kantor Kementerian Jakarta Pusat. Meski David seorang PNS, Namun itu hanya sebagai penyamaran dari pekerjaannya yang sesungguhnya. "Nabil, Ketua Dewan SSIA meminta semua anggota inti untuk datang menghadiri rapat pagi ini. Menurut mata-mata, Pemimpin Organisasi Ternama The Darkness yaitu Mr. ZK telah datang ke Negara kita sehari sebelumnya". "David, Apa kau memiliki informasi lebih mengenai Mr. ZK?. Dan apa menurutmu tujuan dari Mr. ZK datang ke negara Indonesia?". "Entahlah, kabarnya Organisasi The Darkness selama ini mampu beroperasi tanpa cacat atau gagal. Hampir 80% lolos dari kejaran dan menjalani misi dengan bersih tanpa meninggalkan bukti". Lama Nabila terdiam memikirkan Mr. ZK yang menjadi pusat perhatian Dunia. Meski Nabil sudah 2 tahun menjadi anggota dari SSIA namun baru sekarang dia merasa semangat dan tertantang untuk menguak Identitas Mr. ZK. 2 jam kemudian, Mobil telah tiba di kawasan markas SSIA yang berada di dalam pelosok hutan di daerah sekitar Jakarta. Mobil berhenti disebuah bangunan dengan keamanan tinggi. Nabila dan David turun dari mobil, mereka berjalan kedepan gerbang utama. Setiap Anggota mewajibkan membawa tanda pengenal seperti kartu akses untuk bisa masuk kedalam markas. Nabila dan David mengambil kartu dan menempelkannya pada layar verifikasi. Seketika gerbang terbuka, Nabil dan David memasuki Markas dan tanpa diduga, sebagian besar Anggota tim inti sudah berkumpul di ruang rapat. Semua anggota inti sudah duduk ditempat masing-masing. Didalam ruang rapat sudah terdapat layar proyektor bersama Ketua SSIA cabang Jakarta Letnan Joko Leksmana yang akan memaparkan situasi yang terjadi. Didalam ruang rapat, sudah terdapat 5 anggota inti cabang Jakarta. "Kepada Anggota SSIA cabang Pulau Jawa, alasan aku mengumpulkan kalian adalah untuk menjelaskan situasi yang terjadi. Baru saja di konfirmasi dari SSIA pusat bahwa Organisasi The Darkness sudah merambah ke wilayah Indonesia. Bahkan diketahui pemimpin mereka sudah ada di Kota Jakarta. Seperti yang diketahui, The Darkness adalah Organisasi tersembunyi yang melakukan transaksi jual beli senjata illegal dan memiliki koneksi lebih dari 15 negara di belahan dunia. Menurut informasi dari pusat, mereka akan melakukan transaksi dengan investor asing malam nanti di kawasan Kota Madura. David, aku perintahkan kamu untuk meretas alamat IP yang baru saja dikirimkan. Dan tinjau mengenai lokasi pasti transaksi. Nabila, Dimas, Adrian dan Rizka kalian persiapkan bawahan kalian. Sore nanti kita akan berangkat kekota Madura sesuai petunjuk David. Sampai disini adakah pertanyaan?". Tanya Letnan Joko dengan tegas. Semua anggota berdiri"Tidak pak..!". Jawab serempak. "Baik, Laksanakan!". "Siap Laksanakan". Jawab semua anggota. Semua membenri hormat pada Letnan sebelum akhirnya membubarkan diri. Drrt… drrt.. Nabila melihat kearah jam tangan, terlihat waktu menunjukkan pukul 10.00 siang. Tiba-tiba ponsel Nabil berdering. Melihat panggilan masuk dari Ayahnya yaitu Harun Sunjaya, Nabila keluar dan menepin untuk menjawab telefon. "Nabila! Kamu ada dimana sekarang? Ayah dengar pagi ini kamu tidak ada dikampus!". "Ayah, Di kantor sedang ada urusan mendadak, Jadi terpaksa Nabil izin untuk pulang lebih cepat. Memangnya ada apa Ayah menelfonku? Tidak biasanya Ayah mengkhawatirkanku seperti ini. Katakan apa yang Ayah inginkan dariku?." "Pulanglah saat ini juga! Ayah sudah mengatur pertemuan Keluarga untuk menentukan Pernikahanmu. Diumurmu yang sekarang ini, sudah sepantasnya kamu untuk menikah!". "Ayah tidak ada hak mengatur kehidupanku, apalagi mengenai pernikahan. Aku masih menginginkan kebebasan". "Mereka adalah keluarga terpandang, Nabil.. Perusahaan Sunjaya tengah mengalami krisis, jika bukan kamu yang menolong Ayah, lalu siapa lagi?." "Hhhmpt, Ayah.. Dari dulu aku tidak pernah kamu anggap anak dan aku sudah terbiasa menghidupi diriku sendiri. Jika ayah ingin menjodohkan putri Ayah, jodohkan saja Helena putri kesayangan Ayah!" "Dengar Nabila! Ibumu masih di tangan Ayah! Jika kamu masih ingin menginginkan Ibumu selamat. Maka turuti permintaan Ayah. Jam 12 siang Ayah sudah ingin kamu ada dirumah". Tut.. Tut.. Tut.. "Kurang ajar! Pria tua bangka itu masih saja mengancamku! Meski aku mempunyai kemampuan untuk membunuh dan menyelamatkan Ibuku dari tangan pria biadab seperti Sunjaya, tapi kenyataannya aku tidak bisa melakukan apapun selain mengikuti keinginan pria tua bangka itu! Lebih baik aku secepatnya kembali ke Kediaman Sunjaya". Nabila meninggalkan David dan mengambil mobil yang kemarin sengaja dia tinggal di markas.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD