Kekhawatiran Dhira

1046 Words

Kedua kelopak mata indah Dhira perlahan terbuka. Entah sudah berapa lama dirinya tertidur di bawah pengaruh obat penenang yang di suntikkan dokter ke tubuhnya. Matanya bergerak menelusuri ke setiap bagian ruangan yang di tempatinya, memastikan sedang berada di mana dirinya saat itu. Ruangan yang serba putih dan bau khas obat obatan yang menguat di indera penciumannya membuat Dhira begitu yakin jika dirinya sedang berada di rumah sakit. Terlebih saat melihat satu botol infus menggantung sempurna di tiang sisi ranjang. Sebelah tangannya terasa begitu berat, seperti ada yang menghimpit. Dhira menoleh, mendapati sesosok pria dewasa tampan tengah terlelap di sebuah kursi yang ia duduki dengan menggenggam erat tangannya. Damai sekali melihat wajah Tama tertidur seperti itu, walau pun masih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD