Jam sudah menunjukkan waktu di mana seharusnya sang Presiden di angkat kembali menjadi presiden di Negara itu, namun ketidak hadiran sang Presiden memunculkan banyak pertanyaan di benak seluruh wartawan dan para anggota pemerintahan yang lain. Semua itu terjadi sesuai dengan apa yang di rencanakan oleh pihak W.A.E.
Sementara itu di lain tempat, lebih tepatnya di balkon International State Exhibition, tempat di mana sebuah pohon Hijau pertama di dunia akan W.A.E perlihatkan kepada khalayak publik berada. James, Matt, dan Gantara telah bersiap untuk membuka dan menunjukkan pada dunia bahwa W.A.E dapat memberikan sebuah harapan kehidupan yang layak bagi mereka semua sekaligus harapan menyembuhkan bumi yang sudah sekarat saat ini.
Matt merasa tidak sabar dan waktu semakin sempit, ia pun hendak menekan tombol untuk memperlihatkan Tube of World life of Samanea Saman yang merupakan pohon jenis rain tree kepada dunia, karena itulah bagian dari tugas mereka.
Namun saat itu sebuah tayangan yang muncul dan mengejutkan seluruh masyarakat pun membuat James segera menghentikan Matt.
“Apa yang… ” Matt hendak memprotes, namun ia terdiam saat James hanya menyuruhnya untuk melihat ke arah layar besar di hadapan mereka itu. Layar yang akan menanyangkan liputan pengangkatan Presiden tersebut telah menunjukkan kedatangan sang Presiden di tempat.
‘Apakah mereka gagal?’ Itulah pertanyaan yang ada di benak Matt saat ia terkejut melihat sang Presiden yang justru datang tepat waktu meski hampir terlambat satu detik.
Namun yang membuat Matt lebih terkejut lagi adalah ketika ia dan kedua temannya itu melihat kehadiran Yahmar yang juga datang di sana dan berdiri bersama kedua orang tuanya itu. Yang akhirnya memunculkan sebuah spekulasi bahwa Yahmar telah menyerah dan kembali memihak kepada kedua orang tuanya. Matt pun berdiri dari tempatnya dan tetap menatap pada layar yang berukuran raksasa tersebut untuk mendengarkan apa yang akan di ucapkan oleh sang Presiden terpilih.
“Maafkan aku yang telah berbohong dengan mengatakan bahwa anakku bersekolah di luar negeri selama ini… Sebenarnya, anakku telah melarikan diri dari rumah kami empat tahun yang lalu. Hanya untuk bergabung dengan organisasi Ilegal yang sangat berbahaya itu!” Ucapan yang di ucapkan oleh Nabda bukanlah sebuah pidato yang berhubungan dengan pengangkatannya kembali sebagai seorang presiden. Tetapi ia justru menceritakan tentang kebenaran yang terjadi di keluarganya dan apa yang terjadi pada sang anak semata wayangnya.
“Namun kini ia telah kembali, menemuiku. Bukan sebagai anakku! Melainkan sebagai seorang yang sedang menjalankan tugasnya untuk menggagalkan pengangkatan jabatan yang ku terima ini.” Kalimat penjelasan dari sang Presiden terpilih itu pun membuat seluruh Rakyat terkejut, bahkan wartawan yang hadir untuk meliput pun tidak henti-hentinya menyalakan kamera flash mereka untuk mengabadikan kejadian tersebut.
Matt sangat khawatir jika dugaannya benar, ia pun melihat ke arah bawah, di mana orang-orang sedang ramai membicarakan organisasi mereka yang kini semakin di anggap sebagai lawan terbesar dari pemerintah dengan niat menggulingkan pemerintahan. Matt tidak kuat dengan semua itu dan kembali mengatur komputernya untuk segera memindahkan saluran itu, agar mereka tidak semakin memandang buruk organisasinya.
“Aku malu!” Namun kata itu membuat Matt kembali terdiam, dan kembali menatap pada layar besar itu, James pun yang awalnya hendak membantu Matt ikut kembali menatap pada layar tersebut.
“Aku sungguh merasa malu, untuk mengakui bahwa selama empat tahun ini aku merasa kehilangan… Aku kehilangan semangat dan tujuan dalam hidup ku! Aku kehilangan satu-satunya buah hati yang sangat aku cintai hanya karena satu hal… Karena aku terlalu mendambakkan harta dan jabatan yang ku punya sehingga aku melupakan bahwa dia adalah anakku yang berharga!” Presiden Nabda menangis di hadapan semua orang. Ini adalah hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya di hadapan seluruh rakyatnya maupun pihak pemerintah dan pihak wartawan.
Matt pun semakin mencurigai bahwa Presiden Nabda telah melakukan sebuah strategi untuk menarik rasa iba dari seluruh rakyatnya, dan membuat masyarakat akan menyalahkan organisasi We Are Earth sebagai organisasi yang telah memisahkan anak dan ayahnya.
Matt sungguh membenci taktik seperti itu, ia pun menarik James agar cepat membantunya. “Maafkan aku.” Dan lagi-lagi permintaan maaf itu terdengar di telinga Matt, namun ia tidak akan kembali tertipu dan kembali berusaha menyalakan retasan yang sempat mati akibat dari penggagalan peretasan yang pertama. “Maafkan atas segala kebijakanku yang merugikan Bumi dan kalian semua selama ini. Aku tidak mau jika harus kembali menjadi pemimpin kalian dan bersikap tidak tahu malu! Aku mengakui semua kesalahanku, maafkan aku!” Saat mendengar penuturan tersebut Matt dan James menatap pada layar di mana kini sang Presiden terpilih sedang bersujud di hadapan awak media dan wartawan.
Presiden terpilih Nabda tidak menerima kembali jabatan yang jatuh ketangannya dan meminta maaf pada seluruh rakyat yang merasa telah di rugikan. Ia pun bangkit dari sujudnya dan megatakan sebuah pernyataan yang mengejutkan semua orang termasuk anggota tim W.A.E yang bertugas di International State Exhibition. “Aku akan menyerahkan jabatanku, pada anakku! Yahmar Nabda, untuk menjabat selama empat tahun ke depan!” Pernyataan tersebut bukan hanya membuat terkejut para anggota tim W.A.E, tetapi itu juga membuat seluruh rakyat yang sedang menyaksikan pidato itu merasa terkejut. Hiruk piruk suara rakyat yang menyaksikan hal tersebut bersama-sama di pusat kota itu, membuat suasana semakin ramai akan ketidak percayaan mereka, Matt hanya bisa menatap pada James, Gantara, dan Bima dengan tidak percaya seakan dirinya membutuhkan konfirmasi lebih dari mereka.
Satu detik kemudian, suara ramai itu berubah menjadi hening saat layar tersebut memperhatikan Yahmar yang sudah bersiap memberikan sebuah pernyataannya. “Saya tidak pernah memperhitungkan hal ini akan terjadi dalam hidup saya… Di mana selama empat tahun ini saya habiskan hanya untuk berjuang melawan pemerintahan dan ayah saya, agar kami dapat menunjukkan kepada kalian semua tentang apa yang kami miliki.” Yahmar terdiam sesaat dan menghembuskan napasnya dengan pelan untuk menenangkan dirinya dari rasa gugup yang melanda, meski dirinya sudah sering berdiri di hadapan banyak orang.
“Dengan menjabatnya saya sebagai seseorang yang kalian percayai untuk memimpin Negara ini, saya harap tidak ada lagi peperangan dan pertikaian di antara kita semua. Baik pemerintah maupun Organisasi We Are Earth. Sebab kami bukanlah organisasi perusak seperti apa yang telah di beritakan sebelumnya. Kami ada, untuk menyelamatkan bumi dan menyelamatkan kalian semua dari kerusakan yang kita buat dari dulu hingga sekarang!” Yahmar melirik pada Rio yang mengangguk dan kemudian melirik pada Luis yang ada di belakang sana yang juga setuju dengan ucapannya.
Yahmar seperti mempersiapkan dirinya sendiri, dan menatap pada para wartawan yang tengah berada di hadapannya. “Saya akan memperlihatkan kerja keras yang kami kerjakan selama ini! Harapan untuk kita semua, akan saya tunjukkan pada kalian! Alexander, tunjukkan pada mereka harapan yang kita bawa!” Yahmar berucap, memberikan aba-aba pada Matt untuk menekan tombol yang sebelumnya telah mereka siapkan. Tetapi Matt yang mendengar panggilan itu hanya terdiam, terkejut saat Yahmar justru memanggilnya dengan namanya bukan nama ayahnya. James menyadari bahwa Matt tidak kunjung tombol itu, maka ia pun berteriak untuk menyadarkan lelaki itu dari lamunannya.
“Matthew!” Teriak James.
Matt yang tersadar segera menekan tombol enter sehingga layar di hadapannya yang besar itu dan seluruh saluran televisi lainnya menjadi hitam, memunculkan lambang organisasi We Are Earth terlebih dahulu sebelum kemudian layar itu menampilkan tayangan langsung yang di ambil dari gedung The first defiance of gravity, di mana di atas balkon International State Exhibition telah berdiri sebuah tabung yang sudah di beri nama Tube of world life of Samanae Saman. Yang masih tertutup oleh besi-besi penutup khusus. Sehingga rakyat yang berada di wilayah gedung The first defiance of gravity lebih memilih untuk melihatnya secara langsung di bandingkan melihatnya melalui layar televisi dan layar virtual. Mereka semua melihat tabung itu dari jalanan yang luas yang biasanya hanya akan di lalui oleh mereka. Dari sana pun terlihat jelas segala sesuatu yang akan di tampilkan di balkon Exhibition.
James, Bima dan Gantara pun mengangguk secara bersamaan setelah menghitung mundur sebanyak tiga kali. Ketiganya menekan tombol hijau yang sudag mereka pegang, yang berfungsi untuk membuka penutup dari Tube of world life of Samanae Saman.
Seketika suara gemuruh terdengar saat penutup tabung itu terbuka, dan menampilkan sebuah pohon besar yang memiliki daun hijau yang sangat rindang dan indah. Suara takjub yang terdengar dari mulut orang-orang yang menyaksikan itu secara langsung pun terdengar di telinga keempat anggota tim yang bertugas di International State Exhibition. Tanyangan mengenai pohon yang memiliki julukan rain tree itu berlangsung cukup lama, hingga saat di mana Matt kembali mendengar sambungannya yang terhubung dengan Yahmar, dia pun mengembalikan tayangan tadi ke lokasi di Etxe Zuria, yang di mana Yahmar telah berdiri di samping Arial, Rio dan Luis.