Bab 11 : Mugas, Langkah yang Kembali

955 Words

Pagi itu, langit Semarang cerah tapi angin lembut cukup menyejukkan. Di lintasan merah yang dulu akrab dengan derap sepatunya, Malda berdiri menatap sekeliling. Yulianto berdiri di sampingnya, memasukkan kedua tangan ke saku celana jeans-nya, sedikit kikuk melihat para atlet muda berlatih serius. "Wah, ini tempat kamu latihan dulu? Serius ya, ini mah rumah kedua... eh, ketiga setelah kantor dan kosan ya?" tanya Yulianto dengan nada sedikit kacau. Malda: (tersenyum pelan) "Dulu, ini rumah pertama. Tempat aku lari dari semuanya. Ironis, ya? Aku lari... buat sembuh." “Atletik itu pelarian terbaik, selama yang dikejar bukan mantan." Mereka tertawa, bersamaan dengan kehadiran tiga sahabat lama Malda: Laras, Dita, dan Rio, yang langsung menggoda begitu melihat Yulianto. Laras: (bisik ke Dit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD