Mengapa Hujan Menjadi Begitu Indah, Aya? (2)

1051 Words
“Kalau kamu rindu aku, minta saja pada Tuhan agar menurunkan hujan. Karena hujan itu, akan membawaku kepadamu” Taman                Aku dan Aya duduk di bangku putih sebelah barat taman. Rasa canggung diantara kami sudah tidak ada lagi, layaknya pasangan kekasih yang akan menjalani hubungan jarak jauh, aku dan Aya sangat menikmati waktu berdua yang kami miliki saat ini. Dan tentu saja, aku masih berpikir bahwa ini semua adalah mimpi, mimpi bahwa aku bisa memandang dan berjalan bersama Aya, mimpi bahwa kini aku menjabat sebagai kekasih Aya, dan mimpi bahwa Aya mencintaiku.                “film-nya mulai 30 menit lagi, gapapa kan nunggu disini dulu? Tanya ku pada Aya yang duduk tepat di sebelah kanan ku. Aya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Oh Tuhan, lesung pipi itu sangat manis.                “makasih ya Ay” ucapku memandang kekasihku yang cantik ini                “makasih buat?” tanya Aya                “kamu udah kasih aku kesempatan untuk-- mencintai kamu” Kali ini pun masih sama, Aya hanya menjawab kalimat ku dengan sebuah senyuman hangat. Aku melihat Aya membuka tas berwarna orange yang ia bawa, lalu ngeluarkan sebuah kotak dari dalamnya.                “Dion...” ucap aya sembari memegang sebuah kotak biru berpita hitam dari tas kecilnya dan memberikannya padaku.                Aku lantas menerima kotak itu,                “Ini apa Ay?” tanya ku pada Aya. sejujurnya aku tidak ingin bertanya apa isi kotak ini, atau untuk apa kotak ini, karena saat Aya memberikannya padaku, tanpa mengetahui isinya pun aku sudah sangat Bahagia. Bahkan jika kotak ini kosong, aku akan tetap Bahagia. Karena ini dari Aya.                “kamu berangkat lusa kan?” tanya Aya mengabaikan pertanyaannku Aku sedikit kaget mendengar pertanyaan Aya, karena aku baru saja akan memberitahu keberangkatanku pada Aya nanti. Tapi ternuyata Aya telah mengetahui hal ini.                “aku tau dari temen kamu, Riko” tambah Aya                “aku pingin ngasih tau ke kamu hari ini Ay, beneran, akum au ngasih tau kok” Aku sering melihat pacar Riko marah- marah Ketika mendengar sesuatu tentang Riko dari orang lain. Dan, jujur saja aku khawatir Aya juga akan marah padaku karena mengetahui ini dari orang lain. Aya tersenyum dan sedikit terkekeh melihat ekspresiku yang sudah tidak bisa aku control. Tentu saja, aku sudah mencintai Aya selama 3 tahun, sampai akhirnya aku bisa menjadi kekasih Aya, aku tidak mau membuat Aya marah dan tidak nyaman denganku.                “tenang aja, aku gak marah kok. Aku tau kamu pasti mau bilang sama Aku. Jadi, aku siapin ini buat kamu” Kembali lagi aku tersenyum karena perkataan Aya. perlahan aku membuka pita hitam pada kotak kecil yang ku pegang ini                “eh jangan dibuka sekarang” ucap Aya segera menghentikan tanganku                “ini dibuka waktu kamu pelayaran pertama nanti” tambah Aya                “pelayaran pertama? Yahh 4 tahun lagi dong, lama sayaaan-......”                “ngga lama kok, lamaan nunggu kamu khitbah aku, hahaha” Ternyata Aya bisa romantis. Melihat Aya tertawa lepas seperti saat ini, membuatku semakin berat untuk berangkat ke Semarang.                “kok jadi murung gitu mukannya?” tanya Aya membangunkanku dari lamunan                “nggak kok, lagi bingung aja sama Tuhan”                “heh? Kok gitu?” tanya Aya mengerutkan dahinya                “katanya Tuhan adil, tapi kok cantik, baik, tulus, lembut, pinter semua dikasih kamu sih, kasian yang lain dong ngga kebagian” goda aku pada Aya                “haha, kamu ni yaa, ada -ada aja” tawa Aya sambil memukul bahuku.                “sekali lagi makasih ya—sa-yang, untuk hadiah ini dan yang pasti makasih udah kasih aku kesempatan untuk mencintai kamu”                “yang kasih kesempatan itu buka aku Dion, tapi Tuhan. Semuanya udah ada di scenario Tuhan. Kita ini hanya actor yang akan berperan dalam scenario itu. Tuhan udah bikin Dion yang benci hujan, bertemu dengan Aya yang mencintai hujan. Bahkan jauh sebelum kita dipertemukan oleh hujan, Tuhan udah membuat hati Dion untuk Aya, dan juga hati Aya yang akan mencintai Dion”                “aku janji, aku akan jadi yang terbaik di Pendidikan, dan saat aku udah bisa buka kotak ini, aku akan datang ke rumah kamu, kamu mau kan Aya, jadi isteri aku?” Kembali lagi Aya menjawabku dengan sebuah senyuman.                “daya ingat aku luar biasa, lho. Jadi kamu harus tepatin semua janji kamu” jawab Aya                “siap! Dion Pratama akan cepat lulus dan akan segera melamar Aya Maryam Wulandari!” ucapku dengan menegapkan badan.                “laporan diterima” jawab Aya lembut dan disusul dengan senyum manis di wajahnya.                “ini beneran 4 tahun lagi baru boleh dibuka?” ucapku sedikit merengek pada Aya                “iya!” jawab Aya seketika                “siap salah!” Hari ini Aya benar- benar membuatku merasa beruntung bisa mendapatkannya. 30 menit menunggu film, bukan lagi menjadi hal yang menyebalkan. Setiap detik kami habisnya dengan tawa, aku telah memotret semua senyum yang Aya berikan di dalam otakku.  Seperti kata Aya, Tuhan memang menghadirkan hujan di antara kami, termasuk hari ini. Jadi sekarang aku mengerti, mengapa hujan menjadi begitu indah, tentu saja karena kembali lagi disetiap momen dimana aku berasama Aya, maka Tuhan akan menurunkan tetes demi tetes hujan ke muka bumi. Hujan yang akan selalu menghadirkan Aya untukku.                “kamu bakalan nunggu aku kan?” tanya ku pada Aya                “ajari aku cara bertahan, supaya aku kuat saat kamu pergi nanti” Jawaban Aya berhasil meremas hatiku yang sedari tadi sudah tak kuat menatap wajah sendu Aya.                “I love you, Aya” sepatah kata yang sedari tadi memaksa keluar dari mulutku. .              “jaga diri yaa.” jawab Aya sambil tersenyum manis,Entah mengapa Aya tidak menjawab perkataanku tadi, yah, memang itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan dari hatiku yang sebenarnya masih lebih dan lebih dari sekedar kata yang aku ucapkan tadi.                Setelah dari taman aku dan Aya pergi ke bioskop untuk menonton film terbaru dari disney kesukaan Aya. Aku berdoa pada Tuhan agar cinta ku dan Aya akan subur seperti cinta Tuan Fredriksen untuk isterinya, di film yang sedang kami tonton ini, aku sangat ingin bisa menua bersama dengan Aya. Tuhan, Engaku mendengar doaku bukan? Tolong kabulkan.                Sekarang aku yakin untuk berangkat besok, karena aku yakin Aya pasti akan menjaga hatinya untukku. Tuhan, sekali lagi aku ingin memujimu, atas ciptaanmu yang indah yang Kau beri nama Aya. dan sekali lagi aku ingin berterimakasih pada-Mu, karena telah menjadikan Aya milikku. Aya, ia tau kata yang tidak aku ucapkan dan mengerti arti tanpa aku jelaskan. Terimakasih Tuhan.                    

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD