Happy Reading Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Sean sudah terlihat berdiri di ujung balkon kamarnya, salah satu tangannya memegang segelas anggur, sementara pandangan matanya tertuju ke bawah balkon. Perlahan dia mulai merentangkan kedua tangannya sembari menutup kedua matanya. Tak jauh di belakang Sean, berjejer rapi beberapa orang anak buahnya. Salah satu dari mereka memberanikan diri mendekati sang Bos besar. “Maaf Bos.” Alih-alih menjawab, Sean hanya bergumam kecil dengan mata yang masih tertutup rapat. “Bos, ada kiriman paket untuk anda.” lanjut anak buahnya dengan sesopan mungkin. Mendengar itu Sean sontak mendengus pelan namun pada akhirnya dia tetap membuka kedua matanya seraya menurunkan rentangan tangannya. "Siapa nama pengirimnya?” tanya Sean pada anak buahnya, di
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books