31. Debaran?

1876 Words

Happy Reading Malam harinya, Oceana terlihat tengah meminum kopi s**u favoritnya seraya menopang dagunya, sesekali dia tampak menghela napas beratnya. Kalau dipikir-pikir sudah sangat lama dia tidak memanjakan dirinya sendiri, yah benar juga bagaimana mau memanjakan diri kalau hampir setiap malam waktunya dipakai untuk lembur. Kaya Raya tidak, stres iya. Di saat Oceana asyik dengan kesendiriannya tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Oceana yang mendengar suara bel sontak menolehkan kepalanya ke arah pintu lalu kemudian dia menatap jam tangannya. Oh astaga sekarang sudah jam sembilan malam, orang macam apa yang bertamu jam segini? “Duh siapa sih?” gumaman Oceana, dia bergagas membuka pintu apartemennya. “Iya sebentar—” Ucapan Oceana seketika terhenti saat melihat sesosok menyebalkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD