Malam hari di kediaman Banyu Pradipta, Bening berinisiatif untuk memasak. Walau ia tahu, selama ini masakannya tidak pernah disentuh oleh Banyu, tetapi kali ini ia bersikeras untuk memasak untuk Banyu. Melihat sikap Banyu yang sedang dalam mode melunak malam ini, Bening seperti seorang perempuan yang sedang menantikan momen itu, sehingga ia singkirkan terlebih dahulu masalah rumah tangganya beserta egonya itu, dan mencoba untuk setidaknya sekali lagi membiarkan masalah-masalah itu menguap begitu saja. Tidak lama ketika Bening sedang menata meja makan, Bening mendengar suara sandal rumahan yang berbunyi dari arah tangga. Dan ternyata benar, Banyu malam ini turun dan kakinya langsung melangkah ke meja makan. Matanya memendar isi dari meja makan tersebut. “Kamu yang masak semuanya?” tanya

