3

1823 Words
Raisa dan Milo pun akhirnya sudah sampai juga di rumah Raisa. Mereka berdua langsung di sambut oleh Pak Marno dan Bi Marni yang penasaran dengan hasil yang mereka dapat saat tadi mereka berdua mencari sekolah baru untuk Raisa pindah. Mereka berdua berharap jika Raisa mendapatkan sekolah yang terbaik dan dapat beradaptasi disana. "Gimana Mba Caca? Udah ketemu sama sekolahnya?" tanya Pak Marno ke Raisa itu. "Udah dongg Pak, tau ga tadi Caca sama A Milo tuh dah keliling-keliling tapi ga ada sama sekali yang nerima Caca sekolahnya. Tapi kita ga begitu aja putus asa. Akhirnya kita nyoba di sekolah yang terakhir kan, , eh akhirnya ketemu juga disana Caca diterima di SMP 12 Pak, Bi. Sumpah Caca seneng polll ihh. Akhirnya Caca bisa sekolah lagi dan Caca bisa dapet sekolah lagi. Padahal susah banget juga" ujar Raisa kepada Pak Marno dan Bi Marni. "Walahh syukur atuh mba kalo begitu. Bibi ikut senang kalo Mba Raisa senang. Ini tadi abis dari mana? Pasti belanja ya buat sekolah? Udah mulai berangkat sekolah mulai kapan Mba Raisa?" tanya Bi Marni kepada Raisa pada saat ini. Ia pun sangat senang sekali saat ini. "Wkwkwk iya dong beli tas terus sepatu juga. Sama buku juga dong tadi. Karena besok udah boleh berangkat sekolahhh yeayyy. Caca seneng banget. Dan katanya A Milo minggu ini mau stay di sini dulu. Katanya mau anterin Caca ke sekolah heheheh" ujar Raisa itu. "Wahh bagus dong kalo gitu. Selamat ya Mba Caca" ujar Pak Marno dengan senang. Saat ini Raisa pun pergi ke kamarnya bersama dengan Milo. Mereka berdua pun sudah ada di dalam kamar dan melihat lagi tas dan juga sepatu dan barang-barang lainnya yang tadi mereka beli itu. Raisa saat ini terlihat sangat senang sekali. Milo saat ini senang melihat Raisa yang sedarintadi sudah tersenyum, apalagi ia juga sudah mendingan sepertinya. "Sumpah ya bagus bangett ihh ga salah emang tadi A Milo milihin buat Caca. Makasih ya A Milo. Baik polll deh pokoknya ya A Milo tuh" ujar Raisa dengan sangat senang sekali. "Iya Caca, Ca, kamu ga mau ngabarin Lini sama Ayu? Kali aja mereka khawatir sama kamu lho Ca" ujar Milo bertanya kepada Raisa yang saat ini sedang melihat sepatunya itu. "Boleh deh kalo gitu sekarang foto sama Aa ya. Biar nanti Caca kirim ke grup Caca, Ayu, sama Lini hehehheh" ujar Raisa kepada Milo. Milo pun setuju dan saat ini mereka berdua pun sedang selfie. Raisa dan Milo sama-sama tersenyum dengan manis pada saat ini. Setelah itu, Raisa pun mengirimkan foto tersebut sembari ia mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia kembali. Langsung saja kedua temannya yaitu Lini dan Ayu pun otw ke rumah Raisa. Raisa pun tertawa dan juga bersyukur karena ia mendapatkan teman seperti mereka. "Mereka baik banget ya A, Caca kayak gini aja mereka masih nyariin Caca dan masing nganggep Caca temen. Mereka bener-bener ga malu punya temen kayak Caca. Caca bersyukur banget punya Lini dan Ayu di hidup Caca" ujar Raisa dengan senang sekali. "Iya Ca, mereka juga beruntung loh punya kamu. Bawel banget bisa nyariin suasana wkwkwk" ujar Milo yang lebih kepada mengolok-olok Raisa yang mana saat ini membuat Raisa menjadi cemberut. Milo pun tertawa dan meminta maaf kepada Raisa saat ini. Mereka berdua pun saat ini berada di ruang TV dan sedang menonton TV sampai terdengar suara panggilan keras. Siapa lagi jika bukan Lini dan Ayu. Mereka berdua saat ini seperti sedang berlari menuju ke atas dan setelah melihat Raisa mereka pun diam saat ini. "CACA. SUMPAH KANGEN" teriak mereka berdua sembari saat ini mereka memeluk Raisa. Raisa dapat merasakan bahwa mereka berdua saat ini sedang menangis. Karena terharu Caca pun ikut menangis. Mereka bertiga pun saat ini sedang menangis bersama. "Sumpah dari kemarin gua sama Lini nyariin lo kemana-mana ga ada. Lo kemana sih Ca. Dah gitu telfon rumah ga diangkat. Telfon A Milo juga ga diangkat" ujar Ayu tersebut. "Bener banget. Kita kira lo tuh dah pindah ke kota lain atau negara lain tau Ca. Sumpah kita khawatir banget kalo lo ga balik. Dah gitu lo pergi ga pamit lagi" ujar Lini pada saat ini. "Utututu gemes banget sih kalian berdua itu. Bikin pengen nyubit deh wkwkw. Ga papa, gua kemarin emang liburan aja guys wkwkw. Kan ga mungkin gua berangkat sekolah karena secara gua dah di drop out kan. Jadi ya gua liburan deh" ujar Raisa bercerita ke mereka. Tentunya cerita itu hanyalah fiktif belaka karena Raisa tidak ingin teman-temannya mengetahui bahwa kemarin dirinya sempat dilarikan ke rumah sakit dan menjalani rawat. "Huaaa iya lo dah ga sekolah lagi di SMP N 4. Terus sekarang lo sekolah dimana Ca? Jangan bilang kalo lo mau sekolah di luar kota. Please jangan sampai. Gua ya bisa LDR an sama lo woyy. Huaaa. Pokoknya ga boleh" ujar Lini yang semakin keras menangis nya. "Wkwkwk ngga kok guys. Santai gua dah dapet sekolah kok disini. Gua juga mulai besok dah sekolah. Kalian tenang aja. Ga bakalan ke luar kota kok" ujar Raisa ke mereka. "Serius Ca? Sekolah dimana?" tanya Ayu bertanya kepada Raisa. Sebelum menjawab, Raisa pun saat ini mengajak mereka berdua untuk duduk di sofa depan ruang TV karena sejujurnya ia pegal lama-lama berdiri, ya namanya anak rebahan. Mereka pun saat ini sudah pindah ke sofa tersebut. Langsung saja Lini dan Ayu menagih cerita dadi Raisa mengenai dirinya dan juga dimana ia akan melanjutkan sekolahnya lagi. Raisa pun mulai bercerita. "Gua udah diterima dong di SMP wkwkwk. Tadi gua sama A Milo nyari-nyari SMP gitu pas di awal-awal tuh ya semuanya nolak ga ada satu pun yang nerima deh pokoknya. Tapi kita ga putus asa gitu aja. Kita tetep nyoba di SMP terakhir yang ada di liat. And then finally sumpah gua ga nyangka banget gua akhirnya di Terima dan parahnya lagi ya. Besok gua udah bisa masuk ke sekolah. Sumpah gua seneng banget " ujar Raisa yang bercerita saat ini. "Sumpah? Wahhhh beruntung banget lo Ca. Untung aja ya, btw di SMP mana lo diterima Ca? Ga jauh kan? Biar kita juga bisa saling maen gitu" ujar Lini bertanya ke Raisa. "Wkwkwk iya bener banget. Ga jauh kok. Cuman di SMP 12 aja" jawab Raisa tersebut. Mereka pun melanjutkan obrolan mereka dan di tengah-tengah obrolan mereka, Milo pun mendatangi mereka bertiga dengan membawa dua kotak pizza dan juga 4 Cola. Tadi, Milo memang memedan makanan secara online. Dan makanan itu sudah datang. Ia pun langsung membawanya ke atas dan memberikannya kepada Raisa dan teman-temannya. "Nih ya di makan. Ntar cerita sama dengerin cerita juga butuh tenaga extra wkwkw" ujar Milo kepads mereka bertiga. Mereka bertiga pun tentunya sangat senang sekali dibelikan pizza dan minuman oleh Milo. Kebetulan mereka juga sedang lapar saat ini. "Sumpah deh A Milo teh perhatian pisan atuh sama Neng Lini lohh makasih ya A Milo. Neng Lini jadi tambah sayang deh sama A Milo" ujar Lini kepada Milo tersebut karena memang Lini menyukai Milo, begitu pun juga dengan Ayu yang juga menyukai Milo tersebut. "Ihhh apa sih Lini genit ya lo. Jelas-jelas ya kalo A Milo eta teh ya perhatian na mah sama gua. Bukan sama lo ya" ujar Ayu kepada Lini. Dan karena hal tersebut lah mereka berdua saat ini sedang berdebat. Raisa lun sudah bingung saat ini karena jika Lini dan Ayu berdebat, biasanya mereka akan berhenti sendiri dan tidak ada yang bisa untuk menengahi mereka. Termasuk juga dengan Raisa yang tak akan bisa menengahi mereka berdua. "Aduhh Aa gimana dong ini mereka berdua tuh" ujar Raisa dengan kebingungan saat ini. "Wkwkwk mereka lucu ga papa biarin. Nanti juga berhenti sendiri" ujar Milo ke Raisa. Tak lama kemudian, terdengar suara sering telfon yang membuat Lini dan Ayu pun berhenti bertengkar dan saat ini mereka berdua melihat handphone yang berdering itu diangkat oleh sang empunya yang ternyata adalah Milo. Milo pun menerima panggilan telfon tersebut. "Hallo Mila, kenapa?" tanya Milo di handphonenya tersebut. Raisa pun langsung melongo dan langsung menatap ke arah Lini dan Ayu yang saat ini mereka berdua sedang cemberut karena ternyata Milo sedang menerima telfon dari Mila. Sementara itu, Raisa pun diam-diam menertawakan Lini dan Ayu tersebut karena sepertinya mereka berdua kalah dengan Mila. Namun Raisa juga sedikit heran mengapa Mila menelfon A Milo karena biasanya juga A Milo tidak pernah menerima telfon, biasanya ia juga selalu cuek dengan Mila. "Iya ini tadi abis nyari sekolah buat Caca. Pulangnya besok minggu" ujar Milo tersebut. "Hmm iya. Kalo gitu udah dulu ya" ujar Milo dan telfon itu pun akhirnya selesai juga. Telfon tersebut selesai, sementara mereka bertiga yang tak lain tak bukan adalah Raisa, Lini dan Ayu saat ini sedang menatap ke arah Milo dengan pandangan bertanya nya. "A Milo, jawab dengan jujur. Kenapa kok A Milo jadi baik sama Mila?" tanya Raisa itu. "Loh kan kita semua sesama manusia harus baik Caca" ujar Milo yang menurut Raisa dan kedua temannya tidak menjawab pertanyaan dari Raisa tersebut pada saat ini. "Ga menjawab A. Yang lebih spesifi dong. Lagian juga btw, A Milo sama Mila itu sekarang satu sekolah lagi kah? Atau gimana?" tanya Raisa bertanya kepada Milo tersebut. "Iya, A Milo sama Mila satu sekolah, sekelas juga. A Milo ketuanya dia sekertaris. Maka dari itu Mila nyari-nyari Aa terus. Dan mau ga mau A Milo harus selalu angkat telfonnta dan juga ngabarin dia kalo lagi pergi" ujar Milo beecerita mengenai semuanya dan hal tersebut pun membuat Lini dan Ayu cemberut karena dibanding dengan Mila, mereka berdua masih kalah jauh. Mila sekarang sudah menjadi sekertaris dari Milo dan mereka pun juga saling berkabar. Sementara Lini dan Ayu saat ini hanya mengibrol saja dengan Milo. Kalah jauh. "Ohh jadi gitu ya A. Ya bagus deh, paling ga lama lagi Aa sama Mila itu jodoh kalian bakalan pacaran deh wkwkw. Dah cocok kok Ketua Kelas sama Sekertaris Kelas. Yuhuu" ujar Raisa kepada Milo yang juga saat ini membuat Lini dan Ayu semakin cemberut saja. "Utututu teman-temannya gua kenapa sih kok cemberut mulu dari tadi. Udah dong cemebrutnya jangan gitu lagi. Mending sekarang kita makan pizza sama minum cola ini biar nantinya kepala dan hari kita bakalan dingin wkwkwk" ujar Raisa kepada mereka berdua itu. "Sumpah Caca lo nyebelin bangettt deh sumpah" ujar Lini dan juga Ayu bersamaan. Mereka pun saat ini memakan makanan dan meminum minuman mereka sembari masih mengobrol bersama. Raisa pun kemudian bertanya kepada teman-temannya mengenai Gilang dan juga keadaan Gilang. Karena walaupun saat ini mereka sudah tidak satu sekolah, Raisa ingin tetap mengetahui kabar dari Gilang tersebut dari teman-temannya. "Guys, Gilang gimana kabarnya?" tanya Raisa kepada Lini dan Ayu yang mana saat ini membuat Lini dan Ayu pun menjadi memutar bola mata mereka berdua dengan malas. "Lo kenapa sih Ca masih aja ngeharepin cowok b******k kayak dia. Mending lo lupain deh dia terus cari yang baru. Keknya di SMP 12 banyak cogan kok" ujar Lini tersebut. "Wkwkwk ya gimana dong, maunya sama Gilang hahaha. Pokoknya gua mau kalian berdua ngabarin ke gua tentang Gilang ya tiap hari" ujar Raisa kepada mereka berdua. "Iya deh terserah deh Ca" ujar mereka berdua. Dan saat ini mereka masih mengobrol.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD