Sebenarnya semalam Vara mendengar ketika ada yang berusaha membuka pintu kamarnya. Namun, ia tidak berniat sedikit pun untuk membukakannya. Perasaannya masih terasa campur aduk setelah memorinya kembali. Di samping itu, sebenarnya ia juga tidak ingin bertemu dengan Riga. Hansa yang mendengarkan penuturan dari putri semata wayangnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan perlahan. Pria itu juga terlihat seperti sedang menahan senyumannya melihat sikap anak dan menantunya yang lebih layak di sebut seperti dua bocah. “Kamu ini aneh-aneh aja. Nanti jelasin ke Riga sebelum dia salah paham,” pungkas Hansa pada akhirnya. Vara hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban untuk papanya. Detik kemudian pria paruh baya itu pun kembali mengayunkan kakinya memasuki tempat wudhu, sedang

